Sentimen
Positif (100%)
2 Agu 2024 : 16.16
Informasi Tambahan

Institusi: HIPMI

Kab/Kota: Pasar Baru

Indonesia Deflasi 3 Kali Berturut-turut, Hipmi Berikan Rekomendasi untuk Perbaikan

2 Agu 2024 : 16.16 Views 12

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira merespons terkait deflasi yang terjadi selama tiga bulan berturut-turut di Indonesia. Menurut Anggawira, kondisi ini mencerminkan adanya permasalahan mendasar dalam perekonomian nasional dan Hipmi memberikan sejumlah rekomendasi solusi.

"Penurunan daya beli masyarakat yang ditandai dengan deflasi tiga bulan berturut-turut menunjukkan adanya permasalahan mendasar dalam perekonomian Indonesia. Deflasi sering kali merupakan tanda bahwa permintaan agregat dalam perekonomian menurun, yang bisa berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/8/2024).

Menurut Anggawira, deflasi tiga kali berturut-turut bisa disebabkan oleh sejumlah faktor. Salah satu di antaranya adalah ketidakpastian ekonomi global yang dapat berdampak pada perekonomian domestik, mengurangi ekspor, dan investasi asing.

"Selain itu, data menunjukkan penurunan konsumsi pada sektor makanan, minuman, dan rokok yang mungkin disebabkan oleh kenaikan harga barang-barang pokok atau penurunan pendapatan masyarakat. Meskipun inflasi yang terkendali merupakan hal yang baik, inflasi yang terlalu rendah atau deflasi dapat menandakan lemahnya permintaan konsumen," jelasnya.

Hipmi, kata Anggawira, memberikan sejumlah rekomendasi untuk mengatasi situasi ini. Pertama, kata dia, pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan stimulus fiskal untuk mendorong konsumsi dan investasi, seperti program bantuan sosial atau pengurangan pajak yang dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

"Menarik investasi baik domestik maupun asing melalui kebijakan yang ramah investasi, serta memperbaiki infrastruktur dan regulasi juga menjadi langkah penting," imbuhnya.

Kedua, kata Anggawira mendorong penguatan sektor riil dengan memberikan insentif atau subsidi untuk sektor-sektor seperti pertanian, manufaktur, dan pariwisata yang memiliki multiplier effect tinggi. Selain itu, kata dia, diversifikasi produk ekspor dan membuka pasar baru dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pasar tradisional yang mungkin sedang lesu.

Ketiga, melanjutkan reformasi struktural untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas ekonomi, seperti reformasi birokrasi, penguatan sistem pendidikan dan pelatihan kerja, serta digitalisasi ekonomi.

"Langkah-langkah ini perlu diambil secara cepat dan efektif untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha terhadap perekonomian Indonesia, serta mencegah dampak lebih lanjut dari deflasi yang berkepanjangan. Kami optimistis implementasi kebijakan yang tepat bisa membuat perekonomian Indonesia pulih dan kembali tumbuh secara berkelanjutan," pungkas Anggawira.

Sentimen: positif (100%)