Sentimen
Negatif (84%)
1 Agu 2024 : 17.56
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Makanan, Minuman, dan Tembakau Pemicu Deflasi Juli 0,18 Persen

1 Agu 2024 : 17.56 Views 6

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,18% pada Juli 2024 secara bulanan atau (month to month/mtm). Ini menjadi deflasi ketiga secara berturut-turut sejak Mei 2024.

“Sementara secara tahunan (year on year/yoy) terjadi inflasi sebesar 2,13% dan secara tahun kalender (year to date/ytd) terjadi inflasi 0,89%," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Kelompok pengeluaran penyumbang deflasi bulanan terbesar adalah makanan, minuman, dan tembakau dengan deflasi sebesar 0,97% serta memberikan andil deflasi sebesar 0,28%. “Kelompok makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang deflasi selama empat bulan berturut-turut,” kata dia

Selain itu, komoditas utama penyumbang deflasi, yakni bawang merah sebesar 0,11%, cabai merah menyumbang andil deflasi sebesar 0,09%, tomat menyumbang adalah deflasi sebesar 0,07%, dan daging ayam ras menyumbang andil deflasi sebesar 0,04%.

BPS juga menjabarkan, peristiwa yang dapat berpengaruh terhadap indikator-indikator harga. Pertama, perkembangan curah hujan dalam 2 bulan terakhir. Pada Juni 2024, curah hujan rendah terjadi di sebagian wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Curah hujan rendah berdampak kepada produksi hortikultura di dalam negeri.

Sementara itu, komoditas utama penyumbang andil inflasi, yakni cabai rawit dan beras masing-masing sebesar 0,04 persen. Kemudian disusul emas perhiasan, kopi bubuk, kentang, sigaret kretek mesin (SKM), dan sigaret kretek tangan (SKT) dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,01%. “Kelompok pendidikan juga mengalami inflasi sebesar 0,69% atau memberikan andil inflasi sebesar 0,04%,” tandasnya.

Sentimen: negatif (84.2%)