Jakarta, Beritasatu.com - Perusahaan holding badan usaha milik negara (BUMN) pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (MIND ID) akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam 2 tahun mendatang.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan MIND ID direncanakan melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) pada 2026. "Belum ada BUMN atau anak BUMN yang akan IPO pada tahun ini, tetapi untuk 2 tahun lagi, mungkin MIND ID," jelas Kartika yang akrab disapa Tiko, kepada wartawan dalam acara “CFO Club Indonesia” di The Westin Jakarta, Rabu (31/7/2024).

Pernyataan ini memberikan petunjuk baru tentang rencana Kementerian BUMN membawa beberapa perusahaan holding ke bursa saham sebagai solusi memperbaiki tata kelola dan manajemen risiko yang lemah di perusahaan-perusahaan BUMN.

Selain MIND ID, perusahaan lain yang didorong menjadi perusahaan publik, antara lain PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney). Merujuk pada laporan konsolidasian 2023, aset ketiga holding BUMN ini mencapai Rp 476,82 triliun.

Tiko menjelaskan dengan menjadi perusahaan terbuka, perusahaan induk harus melakukan tata kelola keuangan secara terintegrasi, termasuk untuk anak-anak perusahaannya. “Ini dahulu tidak terjadi, sehingga banyak terjadi kecurangan (fraud) di level anak usaha. Sekarang, kami lakukan secara menyeluruh,” ujarnya.

Melalui langkah ini, Tiko mengharapkan perusahaan-perusahaan BUMN, seperti Pelindo yang sudah di-merger, InJourney yang mengintegrasikan seluruh bandara dan pariwisata, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), dan MIND ID dapat menjadi perusahaan papan atas global dalam 5 tahun ke depan.

Transformasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan transparansi dan efisiensi operasional, tetapi membawa dampak positif bagi perekonomian nasional dengan menarik lebih banyak investasi dari dalam dan luar negeri. Dengan strategi ini, Kementerian BUMN optimistis masa depan BUMN akan makin cerah dan kompetitif di kancah global.