Jakarta, Beritasatu.com - Dokter kecantikan dan nutrisionis, dr Haryani, menyampaikan pandangannya mengenai manfaat terapi sel punca atau stem cell dalam menunda proses penuaan. Menurutnya, seiring bertambahnya usia, banyak sel di dalam tubuh mengalami kerusakan atau malfungsi sehingga terapi sel punca diharapkan mampu memperbaiki dan memperbarui sel-sel yang rusak tersebut.

"Semakin bertambah usia dan gaya hidup yang tidak sehat, banyak sel yang lemah dan rusak. Nah, stem cell dapat memperbaiki sel yang rusak tersebut. Jadi sel kita yang menua bisa di perbaiki dengan sel punca ini," ungkapnya kepada media di Penn Resto, Jakarta Selatan, Senin (29/7/2024).

Haryani menambahkan, terapi sel punca sangat dianjurkan karena sel-sel punca memiliki struktur yang kuat dan unik, yang memungkinkan mereka untuk mengobati dan memperbaiki sel-sel yang telah mengalami kerusakan.

Ia menyebut, sel-sel ini memiliki kemampuan regeneratif yang tinggi, menjadikannya pilihan efektif dalam berbagai jenis perawatan medis dan kecantikan.

"Sel punca ini unik dan powerful, dia bisa membelah diri menjadi sel yang bermacam-macam di dalam tubuh kita, kebetulan jenis yang dari Kalbe ini adalah jenis yang aman," jelasnya.

Meskipun sel punca akan diserap oleh seluruh tubuh selama proses transfer, Haryani menjelaskan bahwa injeksi sel punca dilakukan pada area tubuh yang membutuhkan perbaikan. Untuk itu dengan cara ini, terapi tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang lebih optimal dan efektif.

"Kemudian untuk suntiknya sendiri memang di area yang membutuhkan sel punca. Kita menyuntikan secara lokal, meski diserap oleh seluruh tubuh, tetapi misal kita suntik di daerah kerutan wajah itu lima kali berubah lebih muda," terang Haryani.

Ia juga menekankan bahwa sel punca menawarkan banyak manfaat, terutama dalam hal kecantikan dan vitalitas. Terapi ini tidak hanya dapat membantu memperbaiki kerusakan sel, tetapi juga berpotensi menunda proses penuaan, sehingga meningkatkan penampilan dan kesehatan secara keseluruhan.

"Atau untuk vitalitas pria itu disuntikan di area lokal, di sekitar organ-organ vital, kemudian bisa juga di area-area akupuntur," tutupnya.