Sentimen
Positif (93%)
29 Jul 2024 : 19.05

PT Vale Catatkan Laba yang Lebih Tinggi Pada Triwulan Kedua Tahun 2024

29 Jul 2024 : 19.05 Views 3

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Ekonomi

Sejalan dengan penurunan pengiriman pada triwulan tersebut, beban pokok pendapatan Perseroan menurun dari AS$209,8 juta pada 1T24 menjadi AS$207,3 juta pada 2T24. Penurunan total beban pokok pendapatan juga didukung oleh penurunan konsumsi bahan bakar dan batu bara pada 2T24, disertai dengan penurunan harga batu bara.

Memasuki semester kedua tahun ini, kami akan terus proaktif mendorong inisiatif penghematan biaya untuk memastikan biaya tunai per unit tetap kompetitif dalam upaya menghasilkan margin yang sehat secara berkelanjutan. Dengan perubahan komposisi pemegang saham baru-baru ini, kami melihat banyak ruang untuk memanfaatkan inisiatif strategis yang dapat membawa sinergi positif bagi perusahaan, seperti integrasi upaya pengadaan dalam grup untuk harga komoditas yang lebih baik dimana hal ini merupakan salah satu penggerak biaya terbesar kami.

Konsumsi dan harga rata-rata High Sulphur Fuel Oil (“HSFO”), diesel serta batubara PT Vale disajikan pada tabel berikut:

2T241T241H241H23Volume HSFO (barel)353.857425.302779.159921.408Harga rata-rata HSFO per barelAS$87,31AS$85,63AS$86,39AS$78,66Volume diesel (kilo liter)17.39418.47335.86831.485Harga rata-rata diesel per literAS$0,82AS$0,84AS$0,83AS$0,97Volume batubara (t)111.134117.115228.249163.454Harga rata-rata batubara per t (*)AS$174,27AS$176,85AS$175,60AS$334,38

(*) Harga batubara disajikan dalam basis WMT (Wet Metric Ton) dan CFR (Cost & Freight)

Harga rata-rata HSFO pada triwulan ini lebih tinggi 2% dibandingkan triwulan sebelumnya. Namun kenaikan ini diimbangi oleh penurunan harga rata-rata diesel dan batu bara, yang masing-masing lebih rendah sebesar 2% dan 1% pada 2T24.

Meskipun adanya tantangan industri, Perseroan mampu menghasilkan EBITDA positif sebesar AS$72,4 juta, menandai peningkatan 38% dibandingkan triwulan sebelumnya karena pendapatan yang lebih tinggi dan biaya pendapatan yang lebih rendah. Selanjutnya, Perseroan berhasil membukukan laba sebesar AS$31,1 juta pada 2T24, menandai peningkatan signifikan dari triwulan sebelumnya. Laba ini muncul setelah memperhitungkan kerugian yang belum terealisasi sebesar AS$6,1 juta atas pengakuan nilai wajar aset derivatif (hak partisipasi dalam investasi Perseroan di PT Kolaka Nickel Indonesia). Penting untuk digarisbawahi bahwa esensi dari penyesuaian harga derivatif ini adalah kerugian yang tidak terealisasi yang bersifat non-operasional. Oleh karena itu, jika dinormalisasi, kami mencatat laba sebesar AS$35,9 juta pada 2T24, lebih tinggi 122% dibandingkan dengan laba pada triwulan sebelumnya.

Sentimen: positif (93.8%)