Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Bekasi
Kemhan "Video Call" Tunarungu Korban Tabrak Lari di Bekasi, Minta Tunjuk Sosok Pelaku
Kompas.com
Jenis Media: Regional
Kemhan "Video Call" Tunarungu Korban Tabrak Lari di Bekasi, Minta Tunjuk Sosok Pelaku Tim Redaksi BEKASI, KOMPAS.com - Seorang pegawai dari Kementerian Pertahanan (Kemhan) disebut sempat melakukan panggilan video atau video call dengan AS (33), tunarungu yang diduga menjadi korban tabrak lari bus Kemhan di Jalan Pahlawan, Aren Jaya, Bekasi Timur, Bekasi, Senin (22/7/2024). Dalam panggilan video itu, AS diminta untuk menunjuk sopir yang menabrak dirinya. Pasalnya, sesaat setelah insiden tabrakan, AS sempat bertatap muka dengan sang sopir Kemhan sebelum pelaku akhirnya kabur. “Mereka (pihak Kemhan) video call, ngobrol dan tanya siapa pelakunya. Dia cek-cek sopir-sopirnya, sopir-sopirnya ini dipanggil-panggilin. Itu enggak tahu sudah semua (sopir) atau belum,” kata adik AS, YA (26), saat dihubungi Kompas.com , Sabtu (27/7/2024). "Ada yang datang ke kantor langsung dan ada yang lewat video call sopirnya. Makanya ditunjukin juga, ‘yang ini bukan sopirnya?’,” ujar YA. Menurut YA, kakaknya belum bisa memastikan dengan jelas sopir yang menabrak dirinya karena hanya melihat melalui panggilan video. Apalagi, ketika tabrakan terjadi, hari masih gelap lantaran matahari belum sepenuhnya terbit. “Nah, abang saya ini samar-samar, karena visual (tidak bertatapan langsung), beda gitu,” tutur dia. Meski begitu, YA menyampaikan, AS mencurigai salah satu sopir. Namun, sang sopir mengelak telah menabrak AS. “Tapi dia (bilang) bukan lewat Bulak Kapal, lewat Rumah Sakit Bella. Sedangkan, akses jalannya itu bukan Bulak Kapal doang. Akses jalan ke jalan utama itu banyak,” ujar YA. YA menambahkan, pihak Kemhan profesional dalam membantu mengusut kasus ini. “Profesional. Enggak ada intimidasi, enggak ada pengancaman atau apa,” tegasnya. Untuk diketahui, tabrak lari terhadap AS oleh bus bertuliskan “Kemhan” terjadi di Jalan Pahlawan, Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Senin (22/7/2024) pukul 05.20 WIB. Peristiwa bermula saat AS yang mengendarai sepeda motor ini baru saja selesai mengantar adik perempuannya pergi bekerja. AS menurunkan adiknya di pinggir Jalan Pahlawan atau sebelum palang pintu perlintasan kereta api Bulak Kapal. Tak lama setelah sang adik turun dari motor dan menyebrang perlintasan kereta api, tiba-tiba bus berwarna hitam bertuliskan “Kemhan” dengan kelir kuning ini menabrak motor AS. Bus tersebut melaju dari arah Perumnas 3 menuju Tol Timur atau BTC Mal. AS yang masih berada di motor pun terkejut lalu terjatuh ke arah kiri. Sementara, kaki korban tertimpa kendaraannya. Saat itu, AS langsung mengejar bus. Korban meminta sopir bus meminggirkan kendaraan. Namun, korban justru mendapatkan ancaman pemukulan dari sopir bus. Alhasil, pelaku kembali melanjutkan perjalanandengan kondisi luka-luka. Terpisah, Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Edwin Sumanta mengaku sedang mencari informasi terkait bus kementeriannya yang diduga menabrak lari AS. "Terkait informasi tersebut, saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan satuan terkait untuk mencari fakta-fakta yang sebenarnya," ujar Edwin Sumanta, kepada Kompas.com , Jumat (26/7/2024). Kemenhan berjanji akan memberikan informasi secara terbuka terkait kasus ini. "Kami berkomitmen untuk memberikan informasi terbaru kepada publik segera setelah mendapatkan kejelasan dari hasil pendalaman dan koordinasi yang sedang dilakukan," kata Edwin. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (100%)