Sentimen
Negatif (66%)
28 Jul 2024 : 16.07
Informasi Tambahan

Institusi: UNISA

Kab/Kota: Yogyakarta

Tokoh Terkait

Haedar Nashir Sebut Tak Ada Penolakan dari 35 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah soal Penerimaan Izin Tambang Yogyakarta 28 Juli 2024

28 Jul 2024 : 16.07 Views 29

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Haedar Nashir Sebut Tak Ada Penolakan dari 35 Pimpinan Wilayah Muhammadiyah soal Penerimaan Izin Tambang Tim Redaksi YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengklaim tak ada penolakan dari Pimpinan Wilayah Muhamamdiyah (PWM) di 35 provinsi saat pengambilan keputusan soal menerima konsesi tambang. "Jadi semuanya bersetuju tapi mereka juga memberikan masukan-masukan," ucap Haedar Nashir saat ditemui setelah Konsolidasi Nasional Muhammadiyah di Yogyakarta , Minggu (28/7/2024). Haedar menyampaikan masukan-masukan dari 35 PWM perihal lingkungan hidup, kesejahteraan masyarakat sekitar tambang, dan tetap menjaga kesatuan lingkungan. "Jangan sampai usaha tambang menimbulkan disparitas dan konflik sosial itu poin-poin penting. Yang ini jadi masukan penting bagi kami agar usaha tambang maupun yang lain jangan dibayangkan yang serba positif, serba duit, Insya Allah kami jauh dari itu," kata dia. Pengelolaan tambang menjadi hal baru bagi Muhammadiyah oleh sebab itu, lanjut Haedar, Muhammadiyah tak perlu ragu untuk belajar mengingat banyak kadernya yang bergerak di bidang tambang. "Kita tidak perlu ragu untuk belajar ada banyak kader kita bergerak di tambang, praktisi tambang," ujarnya. Sebelumnya, Muhammaditah resmi menerima konsesi tambang yang ditawarkan oleh pemerintah melalui PP Nomor 25 Tahun 2024.  Pernyataan penerimaan konsesi tambang ini disampaikan pada acara Konsolidasi Nasional Muhammadiyah yang digelar di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Unisa Yogyakarta, pada Minggu (28/7/2024). Menanggapi hal ini Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa persoalan tambang kali ini mendapatkan atensi besar dari publik. Menurut Haedar, tambang merupakan salah satu bagian saja dari berbagai aspek seperti perkebunan, perikanan, hutan, yang seharusnya dikelola secara baik dan tidak dirusak. "Bagi kami semua dikelola tapi jangan di rusak. Kami masuk mengelola termasuk mengelola tambang kami ingin model pengelolaan tambang yang tidak merusak dan tidak menimbulkan konflik dan disparitas sosial," ujar Haedar, Minggu (28/7/2024). Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (66.6%)