Sentimen
Positif (100%)
28 Jul 2024 : 16.28
Informasi Tambahan

Agama: Hindu

Institusi: Universitas Indonesia

Kab/Kota: Serang, Pandeglang

Arkeolog Sebut Kepala Arca Kala di TNUK adalah Temuan Penting, Diduga Berasal dari Abad ke-7 Regional 28 Juli 2024

28 Jul 2024 : 16.28 Views 7

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Arkeolog Sebut Kepala Arca Kala di TNUK adalah Temuan Penting, Diduga Berasal dari Abad ke-7 Tim Redaksi SERANG, KOMPAS.com - Ahli arkeologi Universitas Indonesia (UI) Profesor Agus Aris Munandar menyebut objek diduga cagar budaya (ODCB) di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Banten, adalah penemuan penting bagi peradaban Indonesia. Temuan itu yakni dua kepala arca dan batu berbentuk pion berjumlah lima serta temuan batu lulumpang hasil observasi dari 4-13 Juni 2024. "Kalau dari pandangan arkeologi ini adalah penemuan yang sangat penting bagi kita, ini menunjukkan bahwa ada pengaruh awal dari budaya India di tanah Jawa dan itu ditemukan di Taman Nasional Ujung Kulon," kata Agus kepada wartawan di Kota Serang , Minggu (28/7/2024). Menurutnya, temuan benda-benda kuno itu merupakan peninggalan Hindu Saiwa sekitar abad ke-7. Hal itu, kata Agus, menunjukkan sebelum berkembang di Jawa bagian tengah pada abad 8, budaya India ternyata sudah ada di Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten. "Temuan ini diperkirakan sekitar sebelum abad 8, mungkin abad 7, abad 8-nya lalu berkembang di Jawa bagian tengah yaitu agama Hindu Saiwa," ujar dia. Agus menjelaskan, masuknya budaya India di Ujung Kulon karena kapal-kapal melakukan pelayaran dari Pantai Barat Sumatera bukan melalui Selat Malaka sebelum abad 7. Akhirnya, kapal akan singgah di jawa bagian barat yakni Pulau Panaitan dan Ujung Kulon. Namun, berjalannya waktu, Ujung Kulon oleh para penganut agama Hindu Saiwa ditinggalkan karena kurang adanya pendukung di lokasi tersebut. "Penduduknya berkurang karena demografinya tidak banyak sehingga terjadi pergeseran dari wilayah Ujung Kulon bergeser ke timur, lalu singgah di Pangandaran di Batu Kalde. Jadi kebudayaan itu bisa berkembang jika ada pendukungnya. Jika penduduknya tidak ada maka tidak bisa," sambung dia. Agus menyarankan agar temuan itu diteliti lebih mendalam dengan adanya benda-benda peninggalan diduga bersejarah itu. "Harus diadakan penelitian selanjutnya supaya  lebih mengungkap lagi jejak pengaruh India di tanah jawa," tandas Agus. Kepala Balai TNUK, Ardi Andono mengungkapkan, temuan benda diduga cagar budaya sangat penting untuk menguak sejarah di taman nasional yang budayanya sangat kental. Menurutnya, TNUK membuka diri untuk melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan balai dan arkeologi yang ingin melakukan penelitian. "TNUK membuka diri dan bekerja sama dengan kita mengeksplorasi TNUK terkait benda-benda cagar budaya sehingga apa yang ada di kita, bisa terkuak," ucapnya. Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII, Lita Rahmiati mengatakan, temuan tersebut akan diupayakan dipindahkan dari TNUK ke Museum Pemerintah Daerah setempat. "Benda yang mungkin untuk diselamatkan itu dibawa atau dipindahkan dari Ujung Kulon dan disimpan di Museum di Kabupaten atau di Museum Provinsi, itu yang mungkin untuk dipindahkan," kata Lita.  Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (100%)