Sentimen
Negatif (100%)
28 Jul 2024 : 20.56
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: Washington

Kasus: Teroris, penembakan, Insiden penembakan

Tokoh Terkait

Hizbullah dengan Sengaja Menembaki Warga Sipil

28 Jul 2024 : 20.56 Views 13

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Israel mengancam Lebanon akan mengobarkan perang besar-besaran melawan negara itu. Ultimatum datang usai insiden penembakan roket ke arah sebuah stadion di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. 12 pemuda Israel tewas karenanya.

Israel menuding roket merupakan kiriman dari Hizbullah, Lebanon. Namun, ancaman tersebut disertai dengan catatan. Jika Lebanon bersedia melucuti senjata dan menarik pasukan Hizbullah dari medan tempur dengan Israel, maka 'perang' otomatis batal.

"(Jika tidak) akan ada perang yang menghancurkan," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Marmorstein, dikutip dari Reuters, Minggu, 28 Juli 2024.

Dia menekankan, kelompok Hizbullah bertanggung jawab atas penembakan pada Sabtu, 27 Juli, terhadap lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan di Israel utara.

Juru bicara Israel itu juga menambahkan bahwa rudal yang menghantam stadion adalah milik Iran.

“Pembantaian hari Sabtu merupakan pelanggaran garis merah yang dilakukan Hizbullah. Ini bukan tentara yang melawan tentara lain; melainkan organisasi teroris yang dengan sengaja menembaki warga sipil,” kata perwakilan MFA.

"Israel akan menggunakan hak dan kewajibannya untuk bertindak membela diri dan akan menanggapi penembakan tersebut," kata Marmorstein tegas.

Dia lantas menyerukan agar Iran dan kelompok yang didukungnya, yaitu Hizbullah, Hamas, dan Houthi bertanggung jawab penuh dan mengakui Korps Garda Revolusi Islam sebagai organisasi teroris disusul pemberian sanksi setimpal.

“Satu-satunya cara agar dunia dapat mencegah perang skala penuh yang juga akan menghancurkan Lebanon adalah dengan memaksa Hizbullah untuk menerapkan Resolusi Dewan Keamanan 1701. Sekarang adalah saat-saat terakhir untuk melakukan hal tersebut secara diplomatis,” bunyi pernyataan tersebut.

Sebelumnya, Israel melaporkan adanya serangan Hizbullah di sebuah stadion yang terletak di Dataran Tinggi Golan. Berdasarkan data terakhir, serangan tersebut mengakibatkan 12 anak meninggal dunia dan lebih dari 30 orang luka-luka.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengakhiri kunjungannya ke AS dan kembali ke Israel sehubungan dengan serangan tersebut. Menteri Pertahanan menekankan bahwa Israel sedang mempersiapkan tanggapan.

Pada malam tanggal 28 Juli, penerbangan Israel melakukan serangkaian serangan terhadap sasaran Hizbullah di Lebanon.

Kelompok Hizbullah sendiri mengaku bukan mereka yang mengirim serangan. Mereka menolak untuk bertanggung jawab atas penembakan tersebut.

Gedung Putih menyebut serangan di Dataran Tinggi Golan di Israel utara “mengerikan” sehingga Washington menekankan dukungan berkelanjutan untuk Israel. ***

Sentimen: negatif (100%)