Sentimen
Positif (100%)
28 Jul 2024 : 17.47
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Sentra Simbaretno 01 Lampung, Berkumpul dan Berdaya dengan Pendampingan BTPN Syariah

28 Jul 2024 : 17.47 Views 10

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Lampung, Beritasatu.com - Berkumpul dan berdaya menjadi salah satu tujuan BTPN Syariah kepada para nasabah inklusinya. Dengan berkumpul, para nasabah juga diberdayakan untuk pengembangan usaha yang mereka mampu.

Adalah Waliyah, salah seorang warga di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan, Negeri Katon, Kabupaten Pasawaran, Provinsi Lampung, yang menjadi salah satu nasabah inklusi BTPN Syariah.

Waliyah yang telah menjadi nasabah sejak 2016 merasakan manfaatnya. Bersama ibu-ibu di lingkungannya, Waliyah berkumpul untuk mengembangkan usaha, salah satunya penenunan kain tapis.

Berkumpul dan berdaya inilah, Waliyah ingin bersama-sama dengan yang lain membangun inspirasi dan saling menginspirasi.

"Saya mendapatkan manfaat dengan adanya kumpulan karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bersama-sama dan saling menginspirasi satu sama lain," kata Waliyah yang juga ketua Sentra Simbaretno 01, saat disambangi di lokasi perkumpulannya, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan, Negeri Katon, Kabupaten Pasawaran, Provinsi Lampung, Rabu (25/7/2024) lalu.

Mengenai pembiayaan, sejauh ini Waliyah mendapatkan kemudahan dalam mendapatkan pembiayaan dari BTPN Syariah.

“Pelayanan yang diberikan BTPN Syariah memudahkan saya mendapatkan modal usaha, petugasnya ramah, dan sistem kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali membuat usaha ibu-ibu nasabah tumbuh dan berdaya,” kata Waliyah.

Lebih dari itu, BTPN tidak hanya memberikan pembiayaan dan pengelolaan keuangan terhadap nasabahnya, namun juga pendampingan. Pendampingan yang dilakukan melalui kumpulan juga membuat ibu-ibu nasabah memiliki empat perilaku unggul, yakni Berani, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS).

"Jadi, bukan hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan pengetahuan dan pendampingan," tutur ibu empat anak ini.

Waliyah memulakan dengan pembiayaan Rp 2 juta dari BTPN Syariah. Dengan percaya diri dia membangun usaha produksi kain tapis. Kini, usaha Waliyah semakin berkembang dan pembiayaan dari BTPN Syariah juga terus meningkat hingga Rp 10 juta.

Dengan kerja keras dan ketekunan Waliyah, ia tak hanya mampu mencetak omzet Rp 700.000 per minggu, melainkan juga menciptakan lapangan kerja bagi warga sekitar. Saat ini, Waliyah memiliki 20 karyawan yang membantunya dalam memproduksi beberapa pernak-pernik dari kain tapis, mulai dari sarung, selendang, peci, hingga tas. Seperti diketahui, kain tapis adalah salah satu kerajinan tradisional khas Lampung yang dibuat dari benang emas atau perak.

Kepala Pembiayaan Area Lampung BTPN Syariah Danny Indrayana menuturkan, BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi, bahkan sebelum mereka menjadi nasabah. Hal ini dilakukan karena BTPN Syariah bertekad mewujudkan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.

Nasabah inklusi BTPN Syariah berkumpul dua minggu sekali. Dalam kumpulan, masyarakat inklusi tidak hanya diberikan akses keuangan seperti pencairan pembiayaan dan mengangsur, melainkan juga akses pengetahuan.

Dengan demikian, masyarakat inklusi juga senantiasa mendapatkan pengetahuan untuk terus tumbuh dan memiliki kehidupan yang berarti.

"Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, yaitu ibu-ibu di Lampung, sehingga mampu membangun empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS),” ungkap Danny.

Sementara Corporate & Marketing Communication Head Ainul Yaqin mengatakan, BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi. Di sini, BTPN Syariah memberikan akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat dan adaptif, dan juga akses pengetahuan dengan memberikan program pemberdayaan yang berguna untuk mengembangkan usaha dan mencapai kehidupan yang lebih berarti.

"Untuk mendapatkan akses tersebut, ibu-ibu harus mengikuti kumpulan dua minggu sekali dan membangun solidaritas antaranggota," jelas Ainul.

Sebagai informasi, hingga semester I 2024, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 494 miliar kepada lebih dari 123.000 nasabah di Lampung.

Diketahui, BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi atau mereka yang belum tersentuh layanan keuangan formal (unbankable). Perempuan menjadi target utama pemberdayaan karena BTPN Syariah percaya, bila perempuan berdaya maka keluarga pasti berdaya.

Adapun dalam memberdayakan masyarakat inklusi, BTPN Syariah tetap menjalankan fungsinya sebagai bank dengan menghimpun dana dari keluarga sejahtera dan kemudian disalurkan sepenuhnya untuk segmen ultra mikro. Dengan demikian, Bank membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk bersama-sama memberdayakan umat.

Program pemberdayaan ini dilakukan oleh petugas lapangan atau community officer (CO). Mereka adalah #bankirpemberdaya, perempuan muda lulusan SMA yang terlatih dan memiliki motivasi tinggi dalam mendampingi keluarga prasejahtera produktif di sentra-sentra nasabah dengan mengajarkan empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS).

Hal ini terbukti dari hasil survei Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) terhadap sebagian nasabah BTPN Syariah secara sampling dan pemantauan internal BTPN Syariah terhadap setiap nasabah. Hasil survei dan pemantauan tersebut menunjukkan bahwa nasabah yang mengalami kemiskinan ekstrem terus menurun dan jumlah keluarga dengan anak bersekolah meningkat.

Sentimen: positif (100%)