Sentimen
Negatif (57%)
28 Jul 2024 : 04.47
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Kasus: korupsi

Tokoh Terkait

Anak Petani, Wakil Mentan Sudaryono Sering Diskusi dengan Sang Ayah

28 Jul 2024 : 04.47 Views 9

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Nasional

Soreang, Beritasatu.com - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono berkeliling mengamati potensi pertanian dengan menghadiri acara Gebyar Perbenihan Tanaman Pangan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (27/7/2024) siang.

Dengan mengenakan pangsi dan ikat kepala, pria yang akrab disapa Mas Dar ini turun ke ladang untuk melihat hasil panen berbagai varietas.

Kepada awak media, anak semata wayang dari pasangan Yahyo dan Suwarni yang merupakan keluarga petani asal Grobogan itu mengaku banyak berdiskusi dengan ayahnya soal problematika yang dihadapi para petani.

"Saya pernah (merasakan hidup sebagai petani) dan tahu itu penting. Saya merasa itu blessing, ya saya lahir dari keluarga seperti itu (petani)," tutur Sudaryono di sela-sela kunjungannya, Sabtu (27/7/2024).

Berlatar belakang anak petani, dirinya mengaku banyak belajar dari ayahnya tentang beragam tantangan yang dihadapi petani sehingga dalam memberikan edukasi pada petani tidak bisa hanya pemberian materi semata.

"Kita ngerti susahnya, kita ngerti, paham bahwa pupuk itu harus ada, bibitnya harus benar, cara ngolahnya harus benar. Gak bisa kita main suruh, main perintah. Belum tentu jalan," katanya.

Ia pun berkomitmen ingin membuat para petani punya masa depan. Untuk itu, beragam program dilakukan sesuai dengan target dari presiden terpilih Prabowo Subianto terkait swasembada pangan. "Swasembada 1 tahun, 2 tahun maksimal. Kita mau swasembada pangan," tegasnya.

Sudaryono mengaku, hanya ingin fokus bekerja di tengah terpaan isu korupsi di Kementerian Pertanian dan hanya memprioritaskan bagaimana petani di Indonesia bisa hidup sejahtera.

"Yang jelas yang sekarang ada tim Kementerian Pertanian ini. Saya khususnya karena jadi wamen baru, kita semangatin, kita tatap ke depan karena ada jutaan orang yang mohon maaf, susah, senang, sejahtera, makan cukup, enggak makan cukup," pungkasnya.

Sentimen: negatif (57.1%)