Sentimen
Negatif (64%)
27 Jul 2024 : 21.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Kasus: teror, Teroris

Mantan Amir Sebut Tak Ada Motif Tertentu di Balik Pembubaran Jamaah Islamiyah Bandung 27 Juli 2024

27 Jul 2024 : 21.07 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Mantan Amir Sebut Tak Ada Motif Tertentu di Balik Pembubaran Jamaah Islamiyah Tim Redaksi BANDUNG, KOMPAS.com - Jamaah Islamiyah (JI) membubarkan diri pada 30 Juni 2024 setelah berdiri sejak 1993. Keputusan para pimpinan dan sesepuh untuk membubarkan organisasi yang kerap dikaitkan dengan sejumlah aksi teror bermotif agama ini merupakan sebuah sikap yang tulus. Keputusan para pimpinan dan sesepuh organisasi ini didasari pada kajian keilmuan. Secara batin, mereka merasa ada perbuatan yang kontradiktif antara yang diajarkan dengan aksi di lapangan. Mantan pemimpin atau Amir JI Periode 2004-2007, Ustaz Zarkasih mengatakan, keputusan pembubaran ini tidak datang secara tiba-tiba. Para pengambil kebijakan dalam JI, sebelumya sudah membuka diri dan menjalin komunikasi dengan pemerintah khususnya Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror. "Tidak ujug-ujug, sudah ada komunikasi dengan pemerintah untuk membubarkan diri, tapi tidak dipublikasi," ujar dia saat ditemui di salah satu hotel Kota Bandung , Sabtu (27/7/2024). Perlahan tapi pasti, JI pun mulai membangun rasa saling percaya dengan pemerintah. Bahkan keputusan membubarkan diri ini mendapatkan respons positif. Namun demikian, keputusan ini juga menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Tidak sedikit yang mempertanyakan motif dari JI bubar demi menyelamatkan diri. Zarkasih menegaskan kembali, tidak ada motif apapun terkait pembubaran diri JI. Pasalnya ini datang dari lubuk hati yang terdalam para pimpinan dan juga sesepuh. "Kami tulus apa adanya. Nanti pembuktian di lapangan. Kami bisa saja menipu karena kami ini ahli strategi dan mereka (Densus) mengakui," katanya. "Tapi kami tulus untuk pembubaran diri. Jadi kami ke depannya terus membangun trust dengan pemerintah," tambah Zarkasih.   Lebih lanjut, kata dia bentuk komitmen para pimpinan dan sesepuh kepada pemerintah pun dibuktikan dengan menyerahkan senjata dan bahan peledak yang dimiliki. Selain itu juga, mantan organisasinya ini turut menyerahkan eks daftar pencarian orang (DPO) kepada aparat penegak hukum. "Tidak ada yang kalah ataupun menang, semuanya menang. Ini sesuai dengan apa yang diharapkan Densus, dan juga apa yang diharapkan kami," ucap dia. Zarkasih juga menyatakan akan membantu Densus 88 dalam menangani persoalan penanggulangan teroris di Tanah Air. Hal tersebut, sebagai bentuk komitmen para mantan anggota JI dalam menekan aksi-aksi teror yang kerap memakai motif agama. "Secara pribadi dengan pembubaran ini senang dan gembira sekali. Ke depannya akan membantu Densus 88 untuk urusan ini," pungkasnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (64%)