WN Inggris yang Curi Truk Bermuatan Patung di Bali Dideportasi Tim Redaksi DENPASAR, KOMPAS.com  - DAAH (50), pria berkewarganegaraan Inggris yang mencuri truk bermuatan patung telah dideportasi dari Bali ke negara asalnya pada Senin (22/7/2024). Aparat penegak hukum tidak membawa kasus tindak pidana pencurian yang dilakukan DAAH ke ranah hukum dengan pertimbangkan kondisi kesehatannya. Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Bali, Pramella Yunidar Pasaribu mengatakan, DAAH mengidap bipolar. "(Alasan DAAH dideportasi) berdasarkan surat permintaan deportasi yang dikeluarkan oleh Polsek Kuta Utara. Ia mengaku menderita penyakit bipolar," katanya melalui keterangan rilis, Jumat (26/7/2024). Berdasarkan catatan Imigrasi, DAAH tercatat masuk Indonesia pada Kamis (20/5/2024) melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menggunakan Visa on Arrival (VoA) dengan tujuan untuk berwisata. DAAH membawa obat bipolar selama satu minggu selama liburan. Obat itu habis di tengah permasalahan pembuatan visa untuk kembali ke Australia. Hal ini membuat DAAH menjadi paranoid dan berhalusinasi. "Pada satu waktu memutuskan untuk pergi ke bandara akan tetapi tidak satupun taksi menerimanya karena kondisi DAAH tampak tidak stabil," sambungnya. DAAH akhirnya memutuskan mencuri truk sebagai sebuah solusi menuju bandara, namun berakhir ditangkap polisi. DAAH ditahan di Polsek Kuta selama 38 hari dan diserahkan ke Imigrasi untuk dideportasi pada Kamis (18/7/2024). Sebelumnya diberitakan, DAAH mencuri sebuah truk di Jalan Raya Kerobokan, Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 22.00 Wita. Akibat ulahnya itu, sopir truk bermuatan patung tersebut mengalami kerugian Rp 150 juta karena patung di dalam truk hancur. Selain itu, turis pria itu juga menabrak dua unit mobil dan tiga sepeda motor saat membawa kabur truk tersebut. Portal Tol Bali Mandaran dan gerbang masuk Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengalami kerusakan usai diterobos pelaku. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.