Jakarta, Beritasatu.com - Raksasa industri kedirgantaraan Eropa, Airbus menawarkan Indonesia untuk memanfaatkan pesawat pengisian bahan bakar udara A330 Multi Role Tanker Transport (MRTT) untuk memperkuat angkatan udara negara.

Menurut Airbus, A330 MRTT miliknya dapat membawa hingga 111 ton bahan bakar, yang diklaim sebagai kapasitas tertinggi dari pesawat tanker mana pun. Dalam misi melayang selama empat jam, A330 MRTT dapat menyalurkan 50.000 kilogram bahan bakar ke pesawat lain.

Pesawat ini juga dapat mengangkut hingga 300 penumpang atau 45.000 kilogram kargo. Saat Jakarta berfokus pada modernisasi militer, Airbus berupaya memasok A330 MRTT ke Angkatan Udara Indonesia.

"Tanker adalah aset penting untuk kekuatan udara negara. Ini cocok untuk misi keamanan nasional, serta misi regional atau internasional seperti bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana," kata Dani Adriananta, perwakilan utama Airbus untuk Indonesia, kepada wartawan di Jakarta pada Kamis (25/7/2024).

Airbus mengungkapkan hingga saat ini telah menerima 82 pesanan untuk A330 MRTT. Pesanan tersebut berasal dari beberapa negara, di antaranya Australia, Kanada, dan Singapura.

Pada Agustus lalu, Angkatan Udara Indonesia melakukan operasi pengisian bahan bakar di udara menggunakan A330 MRTT milik Australia, menurut Dani. Dani enggan mengungkapkan pembicaraan yang sedang berlangsung dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Ia juga enggan menyebutkan berapa harga satu unit dan berapa banyak A330 MRTT yang telah atau akan dibeli oleh Indonesia.

Pada September 2023, Kementerian Pertahanan mengeklaim sudah memiliki kontrak efektif untuk A330 MRTT dari Airbus. Namun, Kemenhan tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Tahun lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan modernisasi militer, sambil meminta pemerintah untuk tetap berhemat. Pemerintah telah mengalokasikan Rp 139,3 triliun untuk Kementerian Pertahanan pada APBN 2024.

DPR baru-baru ini menyetujui peningkatan anggaran Kementerian Pertahanan tersebut menjadi Rp 155 triliun pada 2025. Sekitar Rp 18 triliun akan dialokasikan untuk angkatan udara Indonesia. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto diketahui akan dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober mendatang.