Seminggu Berlalu, Polisi Belum Identifikasi Pengemudi Mobil yang Kabur di SPBU Pasar Rebo Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya polisi untuk mengidentifikasi pengemudi mobil yang kabur setelah mengisi bahan bakar di SPBU Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Kamis (18/7/2024), belum membuahkan hasil. Kapolsek Pasar Rebo Kompol Haris Akhmat Basuki mengatakan, kurangnya saksi dan belum ditemukannya kamera CCTV yang merekam jelas identitas kendaraan pelaku menjadi kendala utama penyelidikan kasus ini. "Karena masih minim saksi dan kamera pemantau CCTV pun belum ditemukan yang mengarah langsung kepada identitas kendaraan," jelas Haris saat dikonfirmasi, Kamis (25/7/2024). Sementara itu, Haris menyebut, petugas SPBU yang terseret mobil kabur tersebut sedang dalam proses pengajuan visum. Namun, hingga saat ini, proses visum belum dilakukan. Korban juga belum membuat laporan resmi ke Polsek Pasar Rebo terkait insiden ini. "Belum, korban belum visum, baru mengajukan visum saja," ujar dia. Diberitakan sebelumnya, pengemudi mobil melarikan diri usai mengisi BBM di SPBU daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (18/7/2024). Akibat kejadian itu, petugas SPBU berinisial RK terseret mobil ketika hendak menghentikan laju kendaraan yang kabur tersebut. "Korban saat ini masih belum masuk kerja karena masih dalam penyembuhan luka di tangan kanan karena kejadian tersebut," ungkap Haris. Haris menjelaskan, peristiwa ini berawal ketika RK sedang mengisi BBM jenis Pertamax ke mobil pelaku. "Setelah mobil terisi BBM jenis Pertamax senilai Rp 300.000 dan lubang tangki pada mobil ditutup oleh korban," terang Haris. Kemudian, saat RK mencoba berjalan menghampiri pengemudi melalui kaca penumpang di pintu kiri depan, pelaku langsung melajukan kendaraannya sehingga membuat RK terseret. "(Korban) berjalan menghampiri pengemudi melalui pintu kiri dengan maksud untuk menerima pembayaran, oleh pelaku langsung tancap gas," ujar Haris. Akibat kejadian ini, RK mengalami luka lecet pada tangan kanannya. "Kami sudah mengarahkan korban maupun pengelola SPBU untuk membuat laporan polisi," lanjut Haris. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.