Sentimen
Negatif (100%)
26 Jul 2024 : 11.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Palu

Kasus: penganiayaan

Pegawai BUMN di Sulbar Aniaya Kekasih dengan Palu hingga Kritis

26 Jul 2024 : 11.07 Views 8

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Regional

Polewali Mandar, Beritasatu.com - Seorang pegawai BUMN di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat berinisial KA (24) diduga melakukan penganiayaan terhadap kekasihnya sendiri berinisial NA (21). Penganiayaan itu dilakukan pelaku dengan menggunakan palu, hingga korban kritis.

Kejadian nahas itu terjadi saat korban dijemput oleh pelaku di rumahnya, kemudian dibawa ke kontrakan pelaku di lingkungan Kappungbaru, Kelurahan Manding, Kecamatan Polewali.

Setelah tiba di kontrakan, pelaku mengikat tangan, menutup mata serta mulut korban dengan dalih ingin memberikan kejutan kepada sang kekasih. Namun bukannya mendapat hadiah, pelaku justru memukuli korban menggunakan palu di bagian kepala.

Saat dianiaya pelaku, korban berusaha melawan dan berteriak minta tolong, sebelum akhirnya warga sekitar berdatangan ke lokasi kejadian.

Korban ditemukan oleh warga sekitar dengan kedua tangan terikat dan berlumuran darah, sekitar pukul 08.00 WITA.

Keluarga korban yang tidak terima dengan kejadian tersebut langsung melaporkan pelaku kepada pihak kepolisian.

Polisi yang menerima laporan tersebut mendatangi lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengamankan sejumlah alat bukti, serta mengambil keterangan sejumlah saksi dan menggambar sketsa kejadian untuk penyelidikan.

Kasus ini telah ditangani oleh Polres Polman dan saat ini polisi telah mengantongi identitas pelaku, dan masih dalam pengejaran petugas.

Salah seorang warga Muh Daniel mengatakan, warga yang mendengar suara teriakan dari dalam rumah kemudian mendatangi lokasi untuk melihat kejadian tersebut.

"Saya tadi sempat ketemu dengan pelaku pas keluar dari rumah, tetapi saya tidak tau apa sebenarnya yang terjadi. Pelaku sekarang melarikan diri, pelakunya laki-laki, sementara korban perempuan, korban mengalami luka di bagian kepala, sekitar dua atau tiga luka," kata Daniel kepada Beritasatu.com, Jumat (25/7/2024).

Menurutnya, warga sekitar tidak mengetahui pasti apa permasalahan antara pelaku dan korban, lantaran mereka baru tinggal di wilayah tersebut sekitar lima hari lalu.

"Baru tinggal di sini, jadi kami tidak tahu. Tadi itu korban sepertinya akan kehilangan kesadaran, jadi pak RT inisiatif untuk mencari kendaraan, untuk mengantar korban ke rumah sakit," ujarnya.

Sementara itu, kakak korban Edi Wahyudin, menyebut sang adik luka di bagian kepala.

"Korban terluka paling fatal itu di bagian kepala, dan sebagian ada luka memar di bagian tubuhnya. Luka yang paling parah itu ada dua, tetapi luka-luka ringan tidak terhitung karena banyak," tambahnya.

Ia menjelaskan, saat ini korban masih terbaring lemah di rumah sakit, bahkan korban mengalami trauma akibat peristiwa tersebut.

"Kondisi korban sudah membaik tetapi masih trauma karena sudah mengalami penganiayaan. Dia juga sudah bisa bicara dengan normal tetapi keaadaannya masih lemah," pungkasnya.

Sentimen: negatif (100%)