Sentimen
Negatif (99%)
26 Jul 2024 : 08.08
Informasi Tambahan

Kab/Kota: New York

Kasus: pengangguran

Data Ekonomi AS Kerek Kenaikan Harga Minyak

26 Jul 2024 : 08.08 Views 11

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Jakarta, Beritasatu.com - Harga minyak naik pada perdagangan, Kamis (25/7/2024) karena data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat. Hal itu memicu ekspektasi permintaan minyak mentah yang lebih tinggi, tetapi kenaikan tersebut dibatasi oleh kekhawatiran tentang impor minyak yang lebih rendah dari China.

Mengutip Reuters, Jumat (26/7/2024), harga minyak mentah Brent untuk September naik 66 sen (0,81%) menjadi US$ 82,37 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS untuk September naik 69 sen (0,89%) menjadi US$ 78,28.

Data Departemen Perdagangan AS menunjukkan ekonomi tumbuh lebih cepat dari yang diharapkan pada kuartal kedua sementara inflasi mereda, meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September. Suku bunga yang lebih rendah diharapkan dapat menggerakkan aktivitas ekonomi, yang dapat meningkatkan konsumsi minyak.

Direktur Energi Berjangka Mizuho di New York, Bob Yawger menjelaskan, data PDB AS menyiratkan bahwa ekonomi berjalan dengan baik.

“Ini merupakan indikasi bahwa kita akan mengalami soft landing," katanya, merujuk pada skenario di inflasi dapat dijinakkan tanpa memicu resesi dalam atau peningkatan pengangguran yang besar.

Di China, impor minyak dan operasi kilang tahun ini cenderung lebih rendah daripada 2023 karena permintaan bahan bakar yang lebih lemah di tengah pertumbuhan ekonomi yang lamban.

"Meskipun data ekonomi China tetap mengecewakan, kami mulai melihat penarikan persediaan minyak yang lebih besar, yang menunjukkan pertumbuhan pasokan tertinggal dari pertumbuhan permintaan," kata analis UBS Giovanni Staunovo.

Bank sentral China secara tak terduga memangkas suku bunga dalam upaya untuk menopang ekonominya yang melemah.

Sentimen: negatif (99.2%)