Sentimen
Positif (96%)
25 Jul 2024 : 19.00
Informasi Tambahan

Institusi: Sekretaris Direktorat Jenderal

Kasus: stunting

Tokoh Terkait
joko widodo

joko widodo

Kemenkes Optimistis Target Penurunan Stunting 14 Persen Tercapai

25 Jul 2024 : 19.00 Views 42

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Nasional

Jakarta, Beritasatu.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) optimistis dapat mencapai target penurunan prevalensi stunting sebesar 14 persen pada 2024 melalui berbagai intervensi pencegahan.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kemenkes) Niken Wastu Palupi mengatakan saat ini data hasil intervensi penanganan stunting pada Juni 2024 menunjukkan bahwa sekitar 21 persen atau 2 juta balita di Indonesia masih teridentifikasi stunting.

“Meski target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024 dianggap berat, Kemenkes berupaya keras untuk mencapainya dengan berbagai intervensi. Kami terus berupaya dengan kerja keras agar prevalensi stunting tahun ini sesuai harapan Bapak Presiden Joko Widodo,” kata Niken saat peluncuran Program Klasik di Kabupaten Lebak, Kamis (25/7/2024) dikutip dari Antara.

Niken menuturkan ada 11 intervensi spesifik yang dilakukan oleh Kemenkes dalam penanganan stunting.

Dimulai dari skrining anemia, konsumsi tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri, pemeriksaan kehamilan (ANC), konsumsi tablet tambah darah bagi ibu hamil, pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronik (KEK), pemantauan pertumbuhan balita, ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI (MPASI), dan tata laksana balita dengan masalah gizi.

Lalu tidak ketinggalan peningkatan cakupan dan perluasan imunisasi, dan edukasi bagi remaja, ibu hamil, dan keluarga termasuk pencegahan buang air besar sembarangan (BABS).

“Kami menekankan pentingnya kolaborasi dalam penanganan stunting dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, organisasi perangkat daerah (OPD), mitra daerah, dan sektor swasta. Intervensi juga mencakup pencegahan pernikahan dini dengan melibatkan OPD terkait seperti Kementerian Agama, Pemerintah Daerah, tokoh agama, dan masyarakat setempat,” lanjutnya.

Kolaborasi dalam penanganan stunting lewat program klasik terbukti berhasil diterapkan di Kabupaten Lebak. Penjabat Bupati Lebak Iwan Kurniawan menyebut pelaksanaan program itu pada tahap pertama dan kedua berhasil menurunkan kasus prevalensi stunting dari 4,8 menjadi 4,07 persen atau 4.452 orang dari jumlah balita 109.498 orang.

 "Program Gebyar Klasik itu bukti nyata pemerintah daerah untuk kesejahteraan masyarakat," kata Iwan.

Sentimen: positif (96.2%)