Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung
Kemenlu Sebut Masalah Kekerasan di Myanmar Tak Bisa Diselesaikan Dalam Semalam
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
Kemenlu Sebut Masalah Kekerasan di Myanmar Tak Bisa Diselesaikan Dalam Semalam Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI, Sidharto R. Suryodipuro mengatakan, masalah kekerasan akibat kudeta junta militer Myanmar tidak bisa diselesaikan dalam semalam. Meskipun masalah ini masih menjadi perhatian dalam pertemuan tingkat regional Asean. "Sebenarnya sejak awal dan ini menlu menyebutkan tahun lalu, sebetulnya upaya diplomasi itu tidak diarahkan selesai dalam semalam," ujarnya dalam konferensi pers di Ruang Palapa, Kemenlu , Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2024). Indonesia menyadari, situasi di Myanmar saat ini memiliki akar masalah yang panjang. Menurut Sidharto, kudeta yang dilakukan junta militer Myanmar pada awal 2021 hanyalah salah satu peristiwa puncak di bawah gunung es yang begitu besar. Sebab itu, mengatasi kekerasan di Myanmar dipastikan berjalan, namun perlahan. "Upaya Asean itu, ada seruan penghentian kekerasan, kekerasan masih berlangsung. Kemudian bantuan kemanusiaan, ini juga sedang berlangsung," tuturnya. "Kemudian upaya untuk dialog, di antara semua pihak," sambung dia. Sebab tidak bisa diselesaikan dalam semalam, Kemenlu akan membahas kembali isu terkait Myanmar dalam pertemuan ke-57 Menteri Asean (ASEAN Foreign Ministers' Meeting/AMM). Menteri Luar Negeri Retno MarsudiMenlu dijadwalkan hadir dalam 19 pertemuan, antara lain Troika Five-Point Consensus (5PC) Informal Consultation mengenai isu Myanmar; AMM (Sesi Plenary dan Sesi Retreat). Kemudian pertemuan ASEAN Post Ministerial Conference (PMC) plus Ones dengan 11 Dialogue Partners; 14th East Asia Summit (EAS) Ministers' Meeting; 25th ASEAN Plus Three (APT) Ministers' Meeting (RRT – Jepang – Republik Korea); dan 31st ASEAN Regional Forum (ARF). Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Sentimen: negatif (78%)