Sentimen
Negatif (99%)
19 Jul 2024 : 18.04
Informasi Tambahan

Kasus: nepotisme

Tokoh Terkait

Pengamat Singgung soal Nepotisme Terkait Pelantikan 3 Wamen oleh Jokowi Jelang Lengser

19 Jul 2024 : 18.04 Views 56

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Pengamat Singgung soal Nepotisme Terkait Pelantikan 3 Wamen oleh Jokowi Jelang Lengser Penulis JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima) Indonesia, Ray Rangkuti menyinggung soal nepotisme terkait dilantiknya tiga wakil menteri ( wamen ) oleh Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (18/7/2024). "Banyak yang percaya nepotisme itu tidak berbahaya selama melalui pemilihan. Sekarang, perlahan tapi pasti, posisi-posisi elite jabatan negara mulai dikapling oleh elit politik yang kental dengan napas nepotisme,” kata Ray Rangkuti melalui pesan singkat kepada Kompas.com , Jumat (19/7/2024). Dia bahkan menyebut, bahwa pemimpin sekarang ini seolah mengajak publik menormalisasikan nepotisme padahal tidak sejalan dengan semangat lahirnya reformasi. "Melebar sedikit kepentingan partai. Itulah yang kita alami saat ini. Kala warga diajak menormalkan nepotisme, maka mereka membagi kekuasaan itu sesama mereka tanpa malu,” ujar Ray. "Apa yang terjadi pada hari ini bagian napas yang sama. Elit partai dengan bau nepotisme mendapat jatah kekuasaan. Melebar sedikit adalah berdasar ikatan partai,” katanya lagi. Oleh karena itu, dia tidak ingin berkomentar terkait keputusan Jokowi melantik tiga wamen baru padahal masa jabatannya tiga bulan lagi akan berakhir. Menurut Ray, alasan manfaat, efektivitas atau semangat merampingkan birokrasi dari pengangkatan pejabat negara sudah tidak ada lagi atau hanya berakhir sebagai slogan. Sebab, pertimbangan utamanya adalah membagi kekuasaan. "Di negara dengan nepotisme akut seperti kita, prinsip-prinsip di atas hanya slogan. Bukan itu yang jadi pertimbangan utama. Pertimbangan utamanya hanya satu, apakah keluarga elit atau teman-teman elit dapat kekuasaan atau tidak,” ujarnya. Bahkan, Ray mengatakan, jabatan baru bisa dibuat demi memfasilitasi elite tertentu atau kepentingan tertentu. "Jika tidak (dapat kekuasaan), mereka akan membuat jabatan baru dan struktur baru,” kata Ray Rangkuti. Sebagaimana diberitakan, Jokowi melantik Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) II, Sudaryono sebagai Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), dan Yuliot Tanjung sebagai Wakil Menteri Investasi atau Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada 18 Juli 2024. Untuk diketahui, dua dari wamen yang dilantik merupakan orang dekat dari Presiden RI terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto. Thomas Djiwandono yang diangkat menjadi Wamenkeu merupakan keponakan Prabowo. Kemudian, Sudaryono yang dilantik menjadi Wamentan adalah mantan sekretaris pribadi (sespri) Prabowo. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (99.8%)