PIKIRAN RAKYAT - 12 warga Palestina tewas dalam serangan bom Israel Penjajah terbaru. Hukum internasional dianggap lelucon, Israel tak segan terang-terangan menggempur sekolah yang dikelola PBB dan dua kamp pengungsi di Jalur Gaza. Padahal kedua tempat tersebut haram tersentuh dalam perang.

Zona aman dan zona kemanusiaan hanya label belaka, tentara Israel mengebom sekolah kesembilan kalinya di Jalur Gaza, dalam beberapa hari terakhir. Serangan teranyar menewaskan sedikitnya dua warga Palestina yang berlindung di sana, di antara para pengungsi internal lainnya.

Koresponden Al Jazeera melaporkan, setidaknya lima orang tewas saat tentara Israel menembaki sebuah rumah di kamp pengungsi Bureij di Jalur Gaza tengah.

Serangan itu lalu diikuti penembakan yang menewaskan sedikitnya delapan orang di kamp pengungsi Nuseirat di dekatnya. Kemudian, 15 orang lainnya terluka dalam pemboman Israel terhadap sebuah rumah di area Blok C kamp pengungsi Nuseirat.

Pasukan Israel juga menyerbu lingkungan kota Nablus di Rafidia, Jabal al-Shamali, al-Maajin, area jalan al-Hurriya, dan al-Mureij. Demikian Wafa melaporkan.

Sementara di timur Nablus, desa Salem dan Deir al-Hatab juga digerebek dan rumah-rumah warga Palestina digeledah hingga kamera keamanan disita. Menurut laporan Oxfam, rezim Zionis telah mengurangi 94 persen jumlah air yang tersedia di Gaza.

“(Mereka sedang) menciptakan bencana kesehatan yang mematikan," kata Oxfam, dikutip Jumat, 19 Juli 2024

Setidaknya 38.848 orang tewas dan 89.459 luka-luka dalam genosida Israel di Gaza, sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Tel Aviv Diserang Houthi Yaman

Pesawat tak berawak menyerang Tel Aviv, Israel, hingga menewaskan satu orang dan melukai sedikitnya 10 orang. Kelompok Houthi Yaman secara terbuka mengakui mereka adalah pihak di balik serangan tersebut.

Polisi Israel mengidentifikasi mayat seorang pria, di sebuah apartemen dekat lokasi ledakan. Kini keadaan jenazah sedang dalam penyelidikan.

Adapun, rekaman dari lokasi menunjukkan pecahan kaca berserakan di trotoar sementara kerumunan orang berkumpul di dekat sebuah bangunan bekas ledakan. Lokasi saat iniditutup dengan pita polisi.

"Kelompok (kami lah) yang berpihak pada Iran (yang) telah menargetkan ‘Tel Aviv’ di wilayah pendudukan Palestina," ujar juru bicara angkatan bersenjata Houthi, lewat unggahan media sosial, Jumat, 19 Juli 2024.

Houthi mengklaim, serangan menggunakan drone baru dengan kemampuan khusus sehingga dapat melesat tembus ke pertahanan Israel Penjajah. “Sehingga mampu melewati sistem pencegat dan tidak dapat dideteksi oleh radar," ujar unggahan serupa.

Di sisi lain, Militer Israel memastikan pihaknya telah membuka penyelidikan atas ledakan besar di dekat kantor kedutaan Amerika Serikat (AS) di kota tersebut.

Mereka juga hendak mencari tahu mengapa sistem pertahanan udara negara tidak diaktifkan untuk mencegat target sumber serangan tersebut.

“Kita sedang membicarakan tentang UAV (Kendaraan Udara Tak Berawak)berukuran besar yang dapat terbang dalam jarak yang jauh. Kami tidak menepis segala kemungkinan saat ini," kata seorang pejabat militer, dalam konferensi pers usai serangan.

"Angkatan udara Israel telah meningkatkan patroli untuk “melindungi langit negara," kata IOF, lewat akun media sosial mereka. ****