Sentimen
Negatif (100%)
18 Jul 2024 : 21.01
Informasi Tambahan

Kasus: kekerasan seksual, pelecehan seksual

Tokoh Terkait
Kombes Ade Ary Syam Indradi

Kombes Ade Ary Syam Indradi

Ade Ary Syam

Ade Ary Syam

Sopir Taksi “Online” Lecehkan Perempuan Lumpuh di Jaksel, Mengaku Berhasrat Lihat Korban

18 Jul 2024 : 21.01 Views 4

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Sopir Taksi “Online” Lecehkan Perempuan Lumpuh di Jaksel, Mengaku Berhasrat Lihat Korban Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary Syam Indradi mengatakan, sopir taksi online bernama In'amullah melecehkan perempuan lumpuh berinisial CD (55) karena terangsang. “Berdasarkan pengakuan tersangka, alasan dia melakukan pelecehan terhadap korban karena muncul hasrat saat melihatnya,” ujar dia kepada wartawan, Kamis (18/7/2024). Oleh karena itu, pelaku mencari kesempatan untuk menyalurkan hasratnya. Salah satunya dengan mencium pipi korban. “Jadi tersangka mencium pipi korban sebanyak dua kali di teras rumah korban,” tutur dia. Perbuatan In'amullah lantas membuat korban takut. Kondisi korban yang lumpuh dan tak bisa bergerak leluasa mengakibatkan korban hanya bisa diam. “Saat itu korban merasa ketakutan dan tidak berani melawan karena tersangka tiba-tiba melakukan hal tersebut (mencium korban),” imbuh Ade Ary. Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap pelaku pelecehan seksual bernama In'amullah, Rabu (17/7/2024). Setelah ditangkap, penyidik kemudian menetapkan In'amullah sebagai tersangka pelecehan berdasarkan alat bukti yang dikumpulkan. Pria yang akrab disapa pak haji itu dijerat dengan Pasal 6 Juncto Pasal 15 Undang-Undang Nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual. Tersangka terancam pidana penjara paling lama 12 tahun. Sebagai informasi, perempuan lumpuh berinisial CD menjadi korban pelecehan seksual sopir taksi online yang mengantarnya dari kantor ke rumahnya yang ada di wilayah Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2024). Pelecehan itu terjadi di teras rumah korban sekitar pukul 15.00 WIB. Pelaku berinisial IA memanfaatkan keterbatasan korban yang tak bisa berjalan sendiri karena lumpuh. Mulanya, korban meminta tolong supaya pelaku bisa meminjamkan lengan kanannya untuk membantunya berjalan jalan dari mobil ke depan teras rumah. Kemudian, IA mencuri kesempatan untuk menggenggam tangan korban saat CD menumpu tangan kirinya pada lengan kanan pelaku untuk berjalan. “Jadi telapak kiri saya menggenggam lengan kanan si sopir. Sopir ini lalu ambil kesempatan memegang telapak kiri saya dari atas pakai tangan kirinya. Jadi seperti orang pacaran,” ungkap korban saat ditemui, Jumat (12/7/2024). Sesampainya di depan teras, IA kemudian berhenti sejenak. Ia tak langsung pamit dan kembali ke mobilnya. Ia justru menebar senyuman dan menyebut korban sebagai perempuan yang cantik. Setelah itu, dalam waktu sekejap, pelaku melakukan gerakan rangkulan menggunakan tangan kanannya dan mencium pipi kanan korban. “Pas dia senyum-senyum itu, dia langsung tarik tubuh saya, lalu melakukan gerakan rangkulan dan saya dicium. Saya dicium, saya dicium di pipi bagian kanan,” kata korban dengan nada kesal. Penderitaan korban tak berhenti sampai di sana. IA disebut memiliki niat yang lebih buruk saat itu. Pasalnya, pelaku sempat meminta izin untuk menutup pintu gerbang rumah. “Dia minta izin ke saya buat tutup pintu gerbang. Dia berbicara seperti itu dengan nada bergetar, yang mana saya tahu dia sedang horny,” ucap dia. Korban lalu bersikeras bahwa dirinya hendak masuk rumah. Ia meminta pelaku untuk segera keluar dari teras rumahnya. Namun, pelaku malah meminta supaya bisa menciumnya satu kali lagi. “Saya bilang dengan tegas kepada dia untuk pergi. Saya berusaha tidak emosi karena takutnya dia semakin menjadi. Makanya saya bicara dengan nada tegas,” ujar korban. “Pas saya ngomong gitu, dia malah berkata, 'boleh enggak saya cium lagi?' . Belum sempat saya respons, dia langsung melakukan gerakan serupa. Menarik bahu saya, merangkul menggunakan tangan kanannya, dan mencium pipi kanan saya untuk kedua kalinya,” lanjut dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)