Sentimen
Negatif (99%)
15 Jul 2024 : 20.12
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Toyota

Institusi: UNHCR

Pencari Suaka asal Afghanistan Ditangkap di Batam karena Diduga Cabuli Anak Regional 15 Juli 2024

15 Jul 2024 : 20.12 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Pencari Suaka asal Afghanistan Ditangkap di Batam karena Diduga Cabuli Anak Tim Redaksi BATAM, KOMPAS.com –Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Afganistan berinisial MW, viral di kalangan pengguna media sosial Batam. Peristiwa ini menjadi sorotan setelah MW diduga berusaha membawa seorang anak yang berhasil dihentikan oleh orangtuanya, Minggu (14/7/2024) malam. Dalam video berdurasi satu menit yang beredar, tampak dua pria menggunakan sepeda motor menghentikan laju satu unit Toyota Raize saat melintasi kawasan Golden Lake, Bengkong, Batam, Kepulauan Riau. Salah satu pria terlihat berteriak dan meminta pengemudi menurunkan anak perempuannya. Namun, tindakan ini membuat panik pengemudi yang kemudian berusaha memacu kendaraannya dan menabrak salah satu pengendara motor yang berhenti. Kejadian ini memicu kemarahan warga sekitar yang berhasil menarik keluar pengemudi dari kendaraannya. Warga yang geram sempat melayangkan beberapa pukulan terhadap pengemudi yang terus berusaha menghindari massa. "Benar kejadian viral malam tadi, pria yang dikerumuni massa adalah WNA Afganistan. Awal permasalahan karena ada orangtua yang melihat anaknya dibawa oleh WNA tersebut," jelas Kasat Reskrim Polresta Barelang, AKP Giadi Nugraha, saat ditemui di Polresta Barelang, Senin (15/7/2024) malam. MW, warga negara Afganistan tersebut, diketahui merupakan salah satu pencari suaka yang berada di Batam. Peristiwa ini telah dilaporkan resmi oleh orangtua anak yang diduga dibawa oleh MW. Kedua orangtua korban kemudian melaporkan MW atas tindakan pencabulan anak di bawah umur. Laporan ini didukung oleh bukti visum dan keterangan korban. "Laporan resmi baru dibuat sore tadi, dan sudah naik ke gelar perkara. Kita juga telah lakukan visum, dan ada tanda pencabulan terhadap anak," sebut AKP Giadi. Berdasarkan hasil pemeriksaan, MW disebut telah mengenal anak tersebut selama satu bulan melalui media sosial. MW juga diketahui telah dua kali bertemu dengan korban. Pada pertemuan kedua, MW mengakui menjemput korban di kediamannya. "Untuk peristiwa kemarin, MW ini jemput korban di rumahnya. Mereka sudah kenal sebulan dari medsos. Saat ini masih penyelidikan untuk kita naikkan statusnya, sembari berkoordinasi dengan UNHCR," tambahnya. "Kami akan memastikan bahwa proses hukum berjalan dengan baik dan memberikan perlindungan terhadap korban," kata AKP Giadi. UNHCR juga telah dihubungi untuk berkoordinasi mengenai status MW sebagai pencari suaka di Indonesia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (99.8%)