PIKIRAN RAKYAT - Terbaru, pasukan Israel penjajah mengebom kamp pengungsi Magazi dan Bureij di Gaza, sedang helikopter tempur Apache menyerang daerah az-Zahra di Gaza tengah. Anak-anak termasuk di antara korban yang meninggal dunia dalam serangan ini.

Menteri Pertahanan Israel Penjajah, Yoav Gallant memuji para pilot yang melakukan serangan udara mematikan sebelumya, yaitu, di kamp pengungsi al-Mawasi dengan 90 orang Palestina sebagai korban jiwa.

Gallant mengatakan bahwa Hamas terkikis setiap hari tanpa diberi celah dan waktu untuk mempersenjatai diri, mengorganisir, atau merawat yang terluka. Ia membanggakan 'taktik' militer tersebut.

Tak berselang lama setelahnya, para pejabat di Gaza mengatakan rudal Israel menewaskan 17 warga Palestina dan melukai 80 orang yang berlindung di sekolah PBB di kamp pengungsi Nuseirat.

Setidaknya 38.584 orang tewas dan 88.881 luka-luka dalam perang Israel di Gaza sejak 7 Oktober.

Israel Klaim Sasar 'Lusinan' Titik Teroris

Militer Israel mengatakan, angkatan laut dan udaranya menyerang sasaran di seluruh Jalur Gaza per Minggu, 14 Juli 2024. Mereka mengklaim serangan itu dimaksudkan untuk menyerang “lusinan sasaran teroris”.

Pasukan angkatan laut Israel Penjajah menembaki wilayah di Gaza selatan untuk mendukung pasukan yang beroperasi di wilayah selatan. Kemudian, tentara di Gaza tengah melawan pasukan pejuang Palestina, termasuk seorang menggunakan peluru tank secara membabi buta.

Di waktu yang sama, serangan fajar yang dilakukan pasukan Israel di Jenin, Tepi Barat, berujung pada penangkapan dan penghancuran permukiman warga Palestina.

Pasukan Israel menggerebek sebuah rumah warga Palestina saat fajar di kota Yabad, terletak di sebelah barat Jenin di Tepi Barat yang diduduki, dan menangkap seorang pemuda.

Penggerebekan juga terjadi di kota Qabatiya, Jenin, di mana tentara memaksa masuk ke rumah seorang pria Palestina yang ditahan di penjara Israel, demi penggeledahan.

Di desa Muthalath al-Shuhada, juga di Jenin, pasukan Israel meledakkan sebuah kendaraan dan buldoser menghancurkan kios-kios pasar dan kontainer barang di Arrabeh. Semua kekacauan itu terjadi seperti bersahut-sahutan dalam jeda waktu yang dekat.

Atas kejadian itu, penduduk setempat yang menolak serangan di Qabatiya lantas bentrok dengan pasukan Israel.

Bentrokan antara masyarakat lokal dan pasukan Israel dilaporkan terjadi di lingkungan Sweitat di Jenin dan dekat bundaran al-Asfour dan Haddad. ***