Sentimen
Positif (100%)
14 Jul 2024 : 22.36
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Gunung, Bekasi, Bogor, Cianjur

Wisatawan Minta "Warpat" Puncak Bogor Tak Dibongkar, Satu-satunya Warung yang Punya Panorama Indah Bandung 14 Juli 2024

14 Jul 2024 : 22.36 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Wisatawan Minta "Warpat" Puncak Bogor Tak Dibongkar, Satu-satunya Warung yang Punya Panorama Indah Tim Redaksi KOMPAS.com - Sejumlah wisatawan meminta warung patra (Warpat) di jalur wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat, tak dibongkar. Mereka menilai warpat satu-satunya warung yang punya panorama indah. "(Warpat mau dibongkar pemerintah) Jangan dong. maksudnya nanti kita nongkrong di mana kalau udah gak ada. Kalau dibongkar, sayang aja gitu," ucap wisatawan asal Jakarta, Zulia Indah saat diwawancarai Kompas.com di warpat, Minggu (14/7/2024). Zulia mengatakan, ia datang bersama rombongan temannya untuk berwisata ke kawasan Puncak. Salah satu tujuan utama dan jadi favoritnya adalah Warpat.  Ia mengaku memiliki banyak kenangan manis di Warpat. Sudah tak terhitung lagi berapa kali dia datang ke warung tersebut. Karena itu, menurut dia, warpat tidak boleh dibongkar. "Selain pemandangannya yang bagus, kenangan manis di sini (warpat) juga banyak ya," ujar remaja perempuan ini tersenyum mengingat kenangan manis yang telah berlalu. Hal yang sama diutarakan wisatawan dari Bandung, Agni (24). Ia sangat menyayangkan rencana Pemerintah Kabupaten Bogor membongkar Warpat. "Enggak setuju sih, sangat disayangkan, soalnya nanti gak ada lagi tempat buat kita yang sering ke sini," ujar pria jangkung itu. Saat mendatangi Warpat tersebut, Agni bersama kekasihnya langsung mencari tempat duduk. Ia kemudian memesan kopi dan mie rebus. Dari deretan Warpat itu, ia memilih yang paling atas supaya puas melihat lanskap alam Puncak Bogor.  Menurut Agni, udara dingin sambil makan mie rebus dan dapat bonus pemandangan. Hal itulah yang istimewa dari Warpat. "Ya soalnya bisa langsung lihat ke bawah, puas lihat pemandangan hijau-hijau gini, viewnya bagus. Kan ini satu-satunya warung yang punya pemandangan indah," ujarnya. Agni pun menceritakan kenangan saat masih sekolah. Saat itu, ia sering berkunjung ke kawasan Puncak hanya untuk nongkrong di warpat bersama temannya. Untuk menu makanan dan minumannya, sambung Agni, tak perlu diragukan lagi. Mie dan kopi enak dan harganya pun pas di kantong. "Dulu waktu zaman sekolah di Cianjur, 2019 itu kami sering ke sini nongkrong, kan warpat bukanya 24 jam." "Jadi kami ke sini nongkrong, gitaran, dingin-dingin kan sambil ngopi, seru banyak cerita," cerita Agni didampingi kekasihnya. Agni berpendapat pemerintah perlu mempertimbangkan lagi rencana pembongkaran atau penggusuran tersebut.  Sebab, jika warpat dibongkar lalu direlokasi ke rest area Gunung Mas, maka pelanggan akan kesulitan mencari tempat nongkrong. "(kalau misalnya nanti jadi dibongkar dan direlokasi ke rest area gimana?) janganlah, karena lebih enak dan nyaman di sini, terus nanti orang-orang yang udah tau (pelanggan setia) nanti susah cari tempat wisata murah, di sini harga mie dan kopinya standar." "Terus lokasi buat foto-foto kan juga bagus di sini, gak ada tempat lain lagi selain di warpat," tuturnya. Sementara itu wisatawan asal Bekasi bernama Fikri mengaku juga sudah beberapa kali ke warpat. Tujuannya, mau healing. "Ke sini mau healing, kira-kira udah 4 kali mungkin ke sini. Bener itu, dari segi viewnya bagus, harga makanannya standar," ujar Fikri sambil ditemani kekasihnya membawa tas ransel gunung. Menurut dia, warpat tidak pernah mengecewakan pelanggannya, terutama mengenai makanan dan harga. Selama ini ia tak pernah merasa dicurangi soal harga seperti kabar adanya warung di puncak yang matok harga ratusan ribu. "Alhamdulillah selama saya ke sini gak pernah ngerasain kayak gtu, aman-aman aja," ujarnya. Fikri mengatakan sudah mengetahui bahwa warpat akan dibongkar oleh pemerintah. Dia pun meminta agar warpat tak dibongkar. Ia melihat banyak manfaat dari warpat tersebut. "Kalau buat dibongkar kayaknya jangan deh karena ini tempat wisata anak muda. Jadi warung-warung yang viewnya bagus cuman ini doang. Sangat disayangkan banget sih kalau dibongkar," ucap pemuda tersebut. Meski begitu, Fikri mengaku lebih setuju jika pemerintah memperbaiki bangunan warpat supaya lebih tertata. Namun tidak untuk dibongkar atau digusur ke rest area Gunung Mas. "Kalau misalnya dibongkar, saya kurang setuju. Cuman kalau buat diperbaiki, oke lah. Ditata lagi lebih bagus, dari segi infrastrukturnya, bangunannya segala macam," tuturnya. "Kalau dibongkar kita gak tau lagi dah bakal ke mana, karena cuman warung ini doang yang enak di atas (Puncak)," imbuh Fikri. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (100%)