Sentimen
Negatif (99%)
14 Jul 2024 : 06.01
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Ambon, Batang

Pemerintah "Tak Berkabar", Warga Seram Bangun Jembatan Darurat Sendiri Regional 14 Juli 2024

14 Jul 2024 : 06.01 Views 9

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Pemerintah "Tak Berkabar", Warga Seram Bangun Jembatan Darurat Sendiri Tim Redaksi AMBON, KOMPAS.com  - Warga tiga desa di Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku bersama aparat TNI Polri memperbaiki Jembatan Air Besar yang rusak parah di wilayah tersebut, Sabtu (13/7/2024) kemarin. Jembatan yang berada di Dusun Tehua, Desa Luhu itu sebelumnya amblas dan nyaris ambruk, hingga tak bisa dilewati kendaraan setelah diterjang banjir luapan sungai pada awal Juni 2024 lalu. Sayangnya, jembatan yang menjadi akses utama penghubung sejumlah desa di Kecamatan Huamual dengan ibu kota kabupaten itu tak juga diperbaiki oleh Pemerintah Daerah setempat. Karena "tak ada kabar" dari Pemerintah, warga akhirnya berinisiatif untuk membangun sendiri jembatan darurat dari batang pohon kelapa agar dapat dilewati kendaraan. "Jadi ini atas inisiatif dari pemerintah negeri (desa). Pimpinan kami mengambil satu alternatif sehingga kita masyarakat datang untuk kerjakan jembatan ini," kata tokoh masyarakat Desa Luhu, Ade Supa Bugis. Ia mengaku, warga terpaksa membangun sendiri jembatan darurat tersebut lantaran pemerintah tak juga berbuat apa-apa dan terkesan cuek dengan kondisi jembatan yang mengalami kerusakan parah. "Jembatan ini sudah ambruk lebih dari sebulan lalu, tapi Pemerintah Daerah acuh tak acuh. Mereka menutup mata, karena kalau sampai mereka tidak tutup mata, mereka pasti sadar setelah melihat ini dan akan memperbaiki," sindir dia. Ia mengungkapkan, tak hanya jembatan Air Besar yang diperbaiki warga, ada beberapa jembatan yang rusak akibat banjir di wilayah itu juga ikut diperbaiki sendiri. "Bukan jalan saja beberapa jembatan yang rusak juga kita benahi sendiri karena memang pemerintah cuek," ujar Ade Supa Bugis. Ade Supa Bugis menambahkan, selama ini banyak pejabat berwenang termasuk gubernur, bupati telah berulang kali mendatangi wilayah itu dan menyaksikan langsung kondisi jalan dan jembatan yang rusak. Namun setelah melihat kondisi yang terjadi tidak ada tindak lanjut apa pun hingga kini. "Jadi kami minta dari Pemda dan Pemerintah Provinsi bisa jeli lihat masalah ini, bisa melihat kami." "Jangan selamanya biarkan kami begini, nanti saat kepentingan kampanye datang angkat tangan tapi buktinya mana," ungkap Ade Supa Bugis. Kepala Polsek Huamual Ipda Salim Balami mengaku pembuatan jembatan darurat itu ikut melibatkan personel Polsek Huamual, aparat TNI Yonif 731 Kabaresi serta warga Desa Luhu, Iha dan Desa Kulur. Selain membuat jembatan darurat, warga bersama aparat TNI Polri juga membersihkan material longsor yang berada di sejumlah titik yang menutup badan jalan di kecamatan tersebut. "Kami bersama-sama dengan masyarakat tiga desa gotong royong membuat jembatan darurat serta membersihkan material longsor yang menutupi ruas jalan," kata dia kepada Kompas.com. Kerusakan jembatan Air Besar sejak sebulan yang lalu, dan longsor di sejumlah titik yang terjadi akibat intensitas curah hujan yang tinggi, mengakibatkan terputusnya akses transportasi darat yang menghubungkan Kecamatan Huamual dengan ibu kota kabupaten. "Jadi kami gotong royong bersama masyarakat agar kesulitan warga bisa selama ini bisa diatasi," ujar Salim. Terkait hal itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Seram Bagian Barat Nasir Suruali dan pihak BPBD setempat yang dihubungi Kompas.com berulang kali tidak memberikan respons.  Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (99.7%)