Sentimen
Negatif (100%)
12 Jul 2024 : 16.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cililitan

Karyawannya Tipu Pelamar Kerja, Toko Ponsel di PGC Tegaskan Tidak Pernah Buka Lowongan Pekerjaan Megapolitan 12 Juli 2024

12 Jul 2024 : 16.00 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Karyawannya Tipu Pelamar Kerja, Toko Ponsel di PGC Tegaskan Tidak Pernah Buka Lowongan Pekerjaan Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Pegawai toko ponsel Wahana Selular di Pusat Grosir Cililitan (PGC) menegaskan tidak pernah membuka lowongan pekerjaan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini terkait kasus karyawan toko ponsel berinisial R yang diduga mencuri data 26 pelamar kerja dan menggunakannya untuk pinjaman online (pinjol). “Tidak ada sama sekali (membuka lowongan pekerjaan),” ujar pegawai bernama Layla (bukan nama sebenarnya) saat ditemui Kompas.com di PGC, Kramatjati, Jakarta Timur, Jumat (12/7/2024). Dalam suatu kesempatan, Layla mendapatkan pesan WhatsApp dari salah satu korban R yang hendak mengonfirmasi apakah benar Wahana Selular sedang membuka lowongan pekerjaan. Kepada Layla, korban memberitahu bahwa dia telah melamar pekerjaan kepada R. “Aku bilang, ‘ enggak ada sama sekali. Itu bohong, oknum R sendiri yang melakukannya tanpa sepengetahuan toko’, ” ujar Layla. Setelah kejadian ini, atasan Layla dan R mempertemukan pelaku dengan korban untuk berbicara empat mata. “Ya sudah, ngobrol dong mereka berdua. Kita enggak tahu apa-apa. Ya sudah, pas keesokan harinya, dia sudah mulai enggak kerja lagi sampai sekarang,” tutur Layla. Menurut sepengetahuan Layla, korban dari R merupakan orang-orang yang sudah pelaku kenal, entah saudara, tetangga, atau pun teman. Suatu ketika, Layla sempat melihat salah satu korban bolak-balik ke toko. “Aku sempat tanya (ke R), 'itu kenapa orangnya bolak-balik terus?' . Maksudnya, kok belum lunas? Memangnya berapa bulan mereka ambil?. Soalnya sebelum tiga bulan sudah datang, mengajukan lagi,” ujar Layla. “Terus dia (R) bilang, ' mereka ini pakai akun yang berbeda'. Jadi, kayak AEON, Home Credit, kayak gitu. Dia bilang, ' toh, mereka yang bayar sendiri'. Ya sudah, selesai,” kata Layla lagi. Terlepas dari itu, Layla dan rekan kerja yang lain tidak curiga sama sekali karena korban dan pelaku saling mengenal. Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, mulanya R berpura-pura membantu orang lain yang ingin bekerja di toko ponsel di PGC. "Kami sampaikan bahwa si terlapor, dalam hal ini R, melakukan modus operandi berupa dia berlagak seperti penyalur tenaga kerja di konter handphone," kata Nicolas saat jumpa pers di Mapolres Metro Jakarta Timur, Senin (8/7/2024). Sebanyak 26 orang melamar kerja melalui R. Kemudian, R meminta data pribadi ke para pelamar kerja dengan alasan sebagai syarat melamar kerja. Data pribadi yang diminta kepada para pelamar kerja itu meliputi foto KTP dan swafoto. Setelah didapat, data itu disalahgunakan R untuk mengajukan pinjol. "Demikian dia mencari mangsa dengan catatan korban atau mangsa ini dapat memberikan identitas aslinya berupa KTP dan membuat foto swafoto (selfie) dirinya dari setiap korban itu sendiri," jelas Nicolas. Kasus ini telah dilaporkan pada tanggal 5 Juli 2024. Dengan modusnya tersebut, R menjerat 26 korban dengan jumlah kerugian lebih dari Rp 1 miliar. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (100%)