Sentimen
Positif (78%)
11 Jul 2024 : 20.21
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Apple

Institusi: University of Melbourne

Pembayaran Tunai versus Nontunai, Manakah yang Bikin Hemat? Ini Hasil Penelitiannya!

11 Jul 2024 : 20.21 Views 55

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Ekonomi

PIKIRAN RAKYAT - Uang tunai telah melayani kita dengan baik selama lebih dari 3.000 tahun, yang ditandai dengan munculnya koin dan uang kertas. Akan tetapi, kita sekarang melihat terjadi pergeseran dan perubahan yang pasti, yakni ke arah pembayaran elektronik di negara-negara maju.

Menurut penelitian, pembayaran nontunai juga membuat kita menghabiskan lebih banyak uang daripada sebelumnya.

Dikutip Scienclealert, tim dari University of Adelaide dan University of Melbourne di Australia melakukan meta-analisis terhadap 71 karya yang telah diterbitkan sebelumnya, dengan melihat kebiasaan belanja di 17 negara yang berbeda. Hasil pengamatan mereka menunjukkan bahwa kegiatan menempelkan atau men-tap ponsel dan kartu pada mesin pembayaran nontunai seperti EDC, membuat kita tidak terlalu memperhatikan pengeluaran kita, dibandingkan dengan mengeluarkan uang kertas atau koin. Hal ini membuat mereka yang melakukan transaksi elektronik tak merasakan secara nyata/fisik berapa besar uang yang dikeluarkan untuk transaksi nontunai tersebut.

"Untuk mencegah pengeluaran lebih ketimbang yang diperkirakan, kami menyarankan pelanggan untuk membawa uang tunai daripada kartu kapan pun mereka bisa, karena hal ini berfungsi sebagai metode untuk mengontrol pengeluaran," ujar peneliti pemasaran Lachlan Schomburgk dari University of Adelaide.

"Ketika menggunakan uang tunai, orang secara fisik menghitung dan memberikan uang kertas dan koin, sehingga aktivitas pembelanjaan menjadi lebih terlihat. Jika tidak ada yang diserahkan secara fisik, mudah sekali untuk melupakan berapa banyak yang dikeluarkan."

Para peneliti mengatakan, perbedaan pengeluaran “kecil namun signifikan.” Perbedaan ini bahkan lebih besar lagi jika berkaitan pembelian barang-barang yang menandakan identitas, seperti pakaian atau perhiasan mewah.

Para peneliti menemukan, pembayaran yang dilakukan saat berdonasi atau memberi tip kurang lebih sama jika dilakukan dengan uang tunai dibandingkan dengan metode pembayaran nontunai.

"Di luar dugaan kami, kami menemukan bahwa pembayaran nontunai tidak selalu menghasilkan tip atau donasi yang lebih besar, dibandingkan dengan uang tunai," kata Schomburgk.

Di sisi lain, tingkat inflasi tampaknya tidak mempengaruhi pengeluaran tunai dengan nontunai dalam data yang dikumpulkan.

Ilustrasi uang tunai dan nontunai Freepix

Dilansir Science Alert, bahwa efek non-tunai semakin melemah dari waktu ke waktu, menunjukkan bahwa karena metode pembayaran non-tunai telah menjadi lebih umum, metode ini memiliki dampak yang lebih kecil pada konsumen. Efek kebiasaan ini kemungkinan besar akan meningkat seiring dengan pergerakan dunia menuju masyarakat tanpa uang tunai.

Faktor yang dapat diteliti dalam penelitian di masa depan adalah apakah jenis pembelanjaan nontunai yang digunakan membuat perbedaan? misalnya, penggunaan kartu kredit dibandingkan dengan pembayaran dengan Google Pay atau Apple Pay.

Para penulis studi ini sangat tertarik untuk memperluas penelitian mereka ke dalam topik terbaru dalam pembelanjaan dan teknologi pembayaran terbaru, termasuk mata uang kripto (mata uang digital) dan sejumlah layanan beli sekarang bayar nanti yang tersedia untuk kita, untuk melihat efeknya.

"Transisi menuju masyarakat tanpa uang tunai tampaknya hampir tak terhindarkan. Saya yakin penelitian ini sangat penting karena menyoroti aspek yang terlewatkan dalam transisi ini: bagaimana metode pembayaran mempengaruhi perilaku belanja kita," kata Schomburgk. (RN)***

Sentimen: positif (78%)