Sentimen
Negatif (96%)
11 Jul 2024 : 18.36
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Washington

Kasus: mayat

Mayat Bergelimpangan di Jalan Tel al-Halwa dan Sabra Gaza, Warga Terjebak di Rumah-rumah

11 Jul 2024 : 18.36 Views 14

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Penduduk Kota Gaza terjebak di rumah-rumah dan mayat-mayat tergeletak di jalanan akibat serangan Israel yang intens pada Kamis, 11 Juli 2024. Tepatnya, serangan terjadi di distrik Tel Al Hawa dan Sabra di Kota Gaza.

Ironisnya, serangan ini berlangsung saat Washington tengah mendorong kesepakatan damai Israel-Palestina di Mesir dan Qatar.

Hamas mengatakan, serangan besar-besaran Israel di Kota Gaza pekan ini sama saja menghancurkan upaya perdamaian kedua pihak, padahal perundingan telah memasuki tahap akhir.

Kota Gaza, merupakan rumah bagi lebih dari seperempat penduduk Palestina sebelum genosida. Kini Gaza hancur, disusul ratusan ribu warganya yang dilempar ke sana ke mari untuk mengungsi.

Sejahtinya tak ada zona aman. Di mana pun lokasinya, jika Israel mau, mereka dalam sekejap bisa meluluhlantakkan wilayah tersebut dan membunuh sipil di dalamnya.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, pihaknya mendapat laporan mengenai orang-orang yang terjebak dan tewas di dalam rumah di Tel Al Hawa dan Sabra. Sedangkan, tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka.

Layanan darurat sipil memperkirakan, setidaknya ada 30 orang tewas di wilayah Tel Al-Hawa dan Rimal atas serangan tersebut.

Warga Palestina: Kami Tidak Akan Pergi

Sebelumnya, Israel mengumumkan kepada penduduk Kota Gaza bahwa mereka dapat menggunakan dua 'rute aman' menuju ke selatan untuk mengungsi.

Banyak warga yang menolak perintah tersebut. Bahkan, beberapa orang mengunggah hashtag di media sosial: "Kami tidak akan pergi."

“Kami akan mati tapi tidak akan pergi ke selatan. Tubuh kami telah bersahabat dengan kelaparan dan bom selama sembilan bulan, kami siap mati sebagai martir (syahid) di sini,” kata Mohammad Ali (30), dihubungi Reuters via pesan teks.

Ali, yang keluarganya telah beberapa kali pindah tempat, mengatakan mereka kekurangan makanan, air dan obat-obatan.

“Penjajah mengebom Kota Gaza seolah-olah perang akan dimulai kembali. Kami berharap akan ada gencatan senjata segera, tetapi jika tidak, maka itu adalah kehendak Tuhan," ucapnya. ***

Sentimen: negatif (96.9%)