Sentimen
Negatif (100%)
11 Jul 2024 : 11.23
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Serang

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Hizbullah Janji Langsung Setop Serang Israel, Asal Gencatan Senjata di Gaza Tercapai

11 Jul 2024 : 11.23 Views 22

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Internasional

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hizbullah, Hassan Nasrallah menyatakan bahwa kelompoknya akan berhenti melayangkan serangan kepada Israel penjajah. Syaratnya, gencatan senjata di Gaza harus tercapai.

"Siapa pun yang mengancam kami dengan invasi ... harus melihat apa yang terjadi di Rafah (di Gaza selatan), di mana mereka gagal mencapai kemenangan," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi, Rabu 10 Juli 2024.

Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel Israel penjajah, Katz mengancam pihaknya akan memulai perang dengan Hizbullah jika kelompok itu tidak mundur di luar Sungai Litani di Lebanon selatan. Sungai ini berjarak beberapa kilometer dari perbatasan, dan ditetapkan dalam resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 yang mengakhiri perang dengan Israel penjajah pada 2006.

"Mendorong Hizbullah delapan atau 10 kilometer jauhnya dari perbatasan, karena klaim pendudukan (Israel) tidak akan menyelesaikan masalahnya," ujar Hassan Nasrallah.

"Jika Israel memutuskan untuk menyerang Lebanon selatan setelah gencatan senjata dicapai di Gaza, kami akan membela Lebanon dan tidak akan mentolerir pendudukan," kata Kepala Hizbullah menambahkan.

Hassan Nasrallah menekankan bahwa kelompoknya akan melakukan gencatan senjata "tanpa diskusi", jika kesepakatan potensial tercapai di Gaza.

"Hamas mewakili poros perlawanan dalam negosiasi, dan apa pun yang mereka terima, kita semua menerima karena mereka berkoordinasi dengan faksi-faksi Palestina," tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu.

Serangan Baru Israel ke situs Hizbullah di Lebanon tengah

Militer Israel penjajah menghantam situs Hizbullah yang terbaru, jauh di dalam wilayah Lebanon. Aksi itu merupakan bagian dari saling serang antara kedua belah pihak di tengah genosida Israel penjajah di Gaza.

Militer Israel penjajah mengatakan bahwa serangan itu menargetkan salah satu sistem pertahanan udara kelompok bersenjata Lebanon di dekat desa pusat Janta, yang terletak sekitar 79km (49 mil) dari ibukota, Beirut. Ini menandai serangan yang lebih dalam dari biasanya ke wilayah Lebanon, tempat sebagian besar serangan sejauh ini terbatas di selatan.

Dalam serangan paralel semalam, angkatan udara Israel penjajah menyerang situs pertahanan udara Hizbullah di kota selatan Baraachit dan depot senjata di daerah Kfar Kila.

Melaporkan dari kota Marjayoun, Lebanon selatan, Assed Baig dari Al Jazeera mengatakan bahwa serangan artileri, pesawat tak berawak, dan rudal Israel penjajah juga menghantam daerah Yaroun, Haddatha, Hula, Toulin dan al-Nabi Shayth di Lembah Bekaa.

'Ketakutan akan Eskalasi'

Serentetan serangan terjadi sehari setelah Israel penjajah dan Hizbullah saling tembak di Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang dicaplok Israel. Israel penjajah pertama kali melakukan serangan udara yang menargetkan kendaraan Hizbullah dekat perbatasan Suriah-Lebanon pada Selasa 9 Juli 2024, menewaskan sedikitnya dua orang.

Seorang pejabat Hizbullah mengatakan bahwa salah satu korban adalah mantan pengawal pemimpin kelompok itu, Hassan Nasrallah. Hizbullah kemudian menamainya sebagai Yasser Nimr Qarnabsh.

Sebagai pembalasan, Hizbullah menembakkan roket ke pangkalan militer Israel penjajah di Dataran Tinggi Golan, menewaskan dua orang. Layanan penyelamatan Israel penjajah mengatakan bahwa para korban adalah warga sipil.

"Ketakutannya adalah benar-benar bisa ada eskalasi. Hizbullah telah sangat jelas bahwa front ini mendukung Palestina di Gaza, dan itu tidak akan berhenti menargetkan militer Israel selama tidak ada gencatan senjata," kata Assed Baig.

'Kami akan Terus Berjuang Sampai Dibutuhkan'

Ketegangan telah meningkat antara Israel Penjajah dan Hizbullah, karena genosida di Gaza telah berlarut-larut dan baku tembak di perbatasan Lebanon-Israel telah menjadi lebih sering dan intens dalam beberapa pekan terakhir.

Hizbullah sering mengatakan bahwa serangannya terhadap Israel utara akan berhenti begitu Israel penjajah mengakhiri perangnya di Gaza.

"Hamas sedang bernegosiasi atas nama seluruh poros perlawanan. Apa pun yang disetujuinya, kami akan setuju," ucap Hassan Nasrallah.

"Mereka melakukan update kepada kami, dan suka mendengar pendapat kami. Kami mengatakan kepada mereka untuk membuat keputusan karena kami tidak ingin ada yang mengatakan front kami lelah... Kami akan terus berjuang sampai dibutuhkan," tuturnya menambahkan, dikutip dari Al Jazeera.

Setidaknya 543 orang tewas dalam serangan Israel penjajah di Lebanon selatan sejak Oktober 2023. Sementara serangan dari Hizbullah dan kelompok bersenjata lainnya di Lebanon telah menewaskan sedikitnya 21 orang di Israel penjajah.

Puluhan ribu warga sipil Israel dan Lebanon telah dievakuasi dari kota-kota perbatasan di kedua belah pihak karena permusuhan.***

Sentimen: negatif (100%)