Sentimen
Positif (49%)
9 Jul 2024 : 21.31
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Tokoh Terkait

44 WN Bangladesh dan Rohingya Bayar Rp 170 Juta Per Orang demi ke Australia Regional 9 Juli 2024

9 Jul 2024 : 21.31 Views 16

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

44 WN Bangladesh dan Rohingya Bayar Rp 170 Juta Per Orang demi ke Australia Tim Redaksi KUPANG, KOMPAS.com - Sebanyak 44 WNA Bangladesh dan Rohingya yang terdampar di Rote Ndao , Nusa Tenggara Timur ( NTT ) mengaku datang dari Malaysia. Mereka kemudian bertemu dengan dua orang warga Indonesia yang mengklaim bisa membawa mereka ke Australia. "Berdasarkan pengakuan dari seorang warga Bangladesh, mereka bertemu dengan dua orang warga Indonesia yang membawa mereka ke Australia," ungkap Kepala Kepolisian Resor Rote Ndao Ajun Komisaris Besar (AKBP) Mardiono kepada sejumlah wartawan, Selasa (9/7/2024).   Dari Malaysia, mereka lalu menuju Jakarta dan sempat ditampung di Bandung, Jawa Barat. Puluhan imigran itu diminta membayar 50.000 Ringgit Malaysia atau sekitar Rp 170 juta demi bisa menuju ke Australia. "Mereka membayar dua kali. Pertama 20.000 Ringgit, kemudian kedua 30.000 Ringgit," ungkap Mardiono. Setelah mereka membayar biaya perjalanan, semua dokumen, termasuk jam tangan dan telepon seluler, disimpan oleh dua warga Indonesia tersebut. Mereka mulai berlayar dari perairan selatan Jawa Barat menggunakan kapal kayu selama tiga hari tiga malam dan tiba di perairan Australia. Saat memasuki perairan Australia, mereka dicegat dan ditangkap aparat keamanan laut Australia. Kapal kayu mereka disita dan dua orang warga Indonesia itu ditahan. Puluhan imigran tersebut kemudian diminta pulang ke Indonesia. Mereka lalu diberi dua unit kapal dengan ukuran sama berbahan dasar alumunium dan fiber. "Setiap kapal diisi 22 orang. Mereka dilatih mengemudi kapal selama beberapa jam, kemudian disuruh berlayar," ungkap Mardiono. Namun, saat tiba di perairan Rote Ndao, kapal yang mereka tumpangi rusak dan terdampar, Senin (8/7/2024). Satu kapal terdampar di Pantai Batukofa, Desa Mokekuku, Kecamatan Rote Timur dan satu kapalnya lagi terdampar di Pantai Fufano Desa Sonimanu, Kecamatan Pantai Baru. Masyarakat dan aparat desa yang melihat keberadaan orang asing, lalu menginformasikan ke polisi. Aparat Polres Rote Ndao, lalu mengamankan 44 orang tersebut ke Markas Polres. "Dari 44 orang ini, 36 dari Bangladesh dan delapan orang Rohingya," ungkap dia. Saat ini, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao dan Imigrasi Kupang, untuk penanganan para imigran. "Mereka ini sebenarnya korban penyelundupan manusia, sehingga akan ditangani oleh Imigrasi. Sedangkan pelaku penyelundupan masih kita selidiki," ujar dia.  Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (49.2%)