Soal Koalisi di Pilkada Solo, PAN Sebut Masih Dinamis Tim Redaksi SOLO, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional ( PAN ) Kota Solo , menyebut koalisi di Pilkada Solo masih sangat dinamis.  Diketahui sebelumnya beredar wacana koalisi besar akan melawan calon dari PDI-P. Kemudian terbukanya peluang tiga calon di Pilkada Solo karena banyak sosok yang mendaftar ke partai Politik.  Seperti diketahui, hingga kini terdapat sejumlah nama-nama yang santer akan maju memimpin Kota Bengawan. Di antaranya, Rektor Universitas Surakarta (UNSA) Astrid Widayani, Ketua DPD Golkar Solo Sekar Tandjung, Relawan Prabowo-Gibran Diah Warih Anjari. Yang ketiganya telah mendaftarkan diri ke PAN, PSI dan Gerindra. Kemudian disusul dari bakal calon PDI-P, yang telah ada 20 orang yang mendaftarkan diri. Di antaranya, Wakil Wali Kota saat ini, Teguh Prakosa dan Ketua Bappilu DPC PDI-P Solo, Her Suprabu. Lalu, adapun nama yang muncul, dari PKS yakni Abdul Kadir Audah merupakan kader PKS yang menjabat sebagai Ketua Bidang Hukum dan Politik DPD PKS Solo. Bahkan, adanya nama Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X, juga turut muncul.  Melihat dinamika politik itu, Ketua DPD PAN Solo, Ahmad Sapari menjelaskan jika partainya terbuka soal koalisi. " Monggo, silakan, kalau tiga poros itu dinamis sekali, karena masih panjang. Silakan bagaimanapun partai-partai akan saling mengisi untuk calon-calon yang akan diusung," katanya pada Selasa (9/7/2024). Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu instruksi dari DPP PAN terkait pencalonan di Pilkada Solo. "Nanti hanya statement dari DPP pernyataan dari DPP yang akan kita terima. Semua yang mendaftar adalah yang terbaik," jelasnya.  Disisi lain, bakal calon sekaligus relawan Prabowo-Gibran, Dian Warih Anjani menjelaskan dirinya akan siap dengan segala kemungkinan terjadi. "Pastinya kita sudah siap dengan langkah kami. Karena dengan networking yang kami punya, alhamdulillah kami sudah berkomunikasi juga dengan parpol yang lain, di DPP juga ya," kata Diah Warih Anjari. Terkait potensi tiga pasangan bakal calon, Diah Warih menyebut hal tersebut bisa saja terjadi. "Perkembangan politik itu dinamis apalagi di Solo. Bisa saja Solo memungkinkan bukan 2 pasangan calon tapi bisa 3 atau 4 pasangan calon wali kota," ujarnya. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.