Sentimen
Positif (76%)
10 Jul 2024 : 04.30
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta

Tak Lolos PPDB, 9 Siswa Difabel Daftar SMP Swasta yang Kerja Sama dengan Pemkot Yogya Yogyakarta 10 Juli 2024

10 Jul 2024 : 04.30 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

Tak Lolos PPDB, 9 Siswa Difabel Daftar SMP Swasta yang Kerja Sama dengan Pemkot Yogya Tim Redaksi YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Unit Layanan Teknis (ULD) Aris Widodo menyebut baru 9 siswa difabel yang melanjutkan pendaftaran ke sekolah swasta setelah tidak diterima di SMP negeri di Kota Yogyakarta . Padahal jumlah siswa difabel yang tak diterima di SMP negeri sebanyak 39 orang.  “Ada 9 sebelum dinas mengimbau, (datang ke UPT ULD) 9 itu sampai sekarang belum berkembang,” katanya, Selasa (9/7/2024). Dia menjelaskan Disdikpora Kota Yogyakarta sudah bekerja sama dengan 10 sekolah swasta di Kota Yogyakarta untuk menerima siswa disabilitas yang tidak masuk ke SMP negeri. Sepuluh sekolah tersebut di antaranya adalah SMP Muhammadiyah 9, SMP Muhammadiyah 10, SMP Muhammadiyah 4, SMP Muhammadiyah 7, SMP Perintis, TDIP Taman Siswa, dan TD Jetis. “Ada 2 sekolah yang usul masuk (menerima murid disabilitas) yakni SMP Perak dan SMP Piri 2,” kata dia. Pihaknya tidak membatasi waktu pendaftaran ini. Menurutnya, tanggungjawab dari UPT ULD adalah memastikan siswa disabilitas untuk mendapatkan sekolah. “Kami tidak membatasi (waktu) kami layani sampai dapat sekolah,” kata dia. Dirinya belum mendapatkan informasi secara detail mengapa baru 9 siswa yang mendaftar melalui UPT ULD. Pasalnya, sampai sekarang belum bertemu dengan orangtua lainnya. “Kita kurang tahu belum ketemu kalau mereka cari sekolah mestinya ke ULD, karena belum kesini kita nggak tahu. Kalau data lengkap ada di tempat kami mereka tinggal ambil dan membawa tapi kok belum mengambil ini yang jadi pertanyaan kami,” jelas dia. Pihaknya juga tidak melakukan jemput bola karena para orangtua siswa difabel yang tak diterima di SMP negeri sudah diberi tahu.  Dia menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan orangtua siswa difabel belum juga mendaftar ke UPT ULD pertama. Salah satunya adalah sekolah swasta yang ditawarkan tidak menjadi pilihan para orangtua. “Mungkin swasta bukan pilihan dia jadi hak mereka juga. Mungkin mereka juga sudah dapat sekolah juga bisa jadi seperti itu,” imbuh dia. Padahal, lanjut dia, dengan mendaftar ke UPT ULD siswa bisa mendapatkan beasiswa sebesar Rp 4 juta. “Rp 4 juta, satu juta untuk biaya pribadi tiga juta untuk operasional sekolah, selama 1 tahun,” kata dia. Sebelumnya, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur afirmasi disabilitas di Kota Yogyakarta menjadi polemik. Pasalnya terdapat 39 siswa disabilitas yang tidak diterima di sekolah negeri. Padahal masih terdapat kuota kosong di beberapa SMP di Kota Yogyakarta. Terkait hal ini Kabid Pendidik Tenaga Kependidikan Data dan Sistem Informasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Mannarima menjelaskan, sesuai dengan regulasi yang disusun Disdikpora Kota Yogyakarta bahwa kuota untuk disabilitas sudah ditentukan, kemudian dilakukan pendaftaran secara online. Lanjut dia dengan cara mendaftar online, siswa disabilitas bebas memilih sekolah yang dikehendaki. “Mereka memilih sekolah sesuai dengan yang diharapkan, dekat rumah atau bagaimana. Dari 16 (SMP di Kota Yogyakarta) itu mereka diminta memilih. Ternyata kan setelah memilih sekolah beberapa sekolah banyak yang tidak minat masuk ke situ (kuota kosong), sehingga kuota yang diharapkan mereka masuk itu hanya terisi sekitar 140 siswa,” jelas dia, saat dihubungi Senin (8/6/2024). Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: positif (76.2%)