Sentimen
Negatif (99%)
9 Jul 2024 : 08.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tangki, Demak

52 Desa di Demak Diprediksi Alami Kekeringan pada Puncak Kemarau Tahun Ini Regional 9 Juli 2024

9 Jul 2024 : 08.21 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Regional

52 Desa di Demak Diprediksi Alami Kekeringan pada Puncak Kemarau Tahun Ini Tim Redaksi DEMAK, KOMPAS.com - Sebanyak 52 desa di Kabupaten Demak , Jawa Tengah (Jateng), diprediksi alami kekeringan pada musim kemarau tahun 2024 ini. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Demak, Suprapto mengatakan, puluhan desa yang alami kekeringan tersebar di 14 kecamatan yang ada di Demak. "Kita perkirakan ada kurang lebih 52 desa yang akan mengalami kekeringan, sesuai prediksi dari kami," kata Prapto, kepada Kompas.com , saat ditemui di BPBD Demak, Senin (8/7/2024). Prediksi BMKG, lanjut dia, puncak kemarau berada di bulan Juli 2024 ini. Namun, kondisi Demak masih cukup aman.   Termasuk desa-desa yang menjadi langganan kekeringan tiap tahunnya. "Wilayah terparah ini biasanya wilayah (kecamatan) Demak yang sering terjadi, antara Dondong, Turi, Raji itu yang biasa rutin tiap tahunnya. Kondisi saat ini masih aman, kami juga belum ada permintaan," ungkapnya. "Droping baru kemarin itu ada satu desa minta droping karena Pamsimasnya, pompa mengalami trouble," sambung dia. Menurut Prapto, jumlah kekeringan tahun 2024 menurun dibanding tahun kemarin, pada 2023 setidaknya 62 desa kesulitan air bersih. "Kemarin kan kemarau kering, tahun ini prediksi BMKG sendiri termasuk kemarau basah. Jadi masih banyak terjadi hujan," ucapnya. Prapto menyebutkan, untuk menghadapi kekeringan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak menyiagakan 5 mobil tangki dengan kapasitas 5.000 liter per unit. Sementara ketersediaan anggaran air sendiri masih tersisa kurang lebih 140 tangki. "Tahun ini 250 tangki sudah terserap kemarin pada saat penanganan banjir itu, sekitar 115 tangki. Tahun ini yang tersisa 140-an tangki," ungkapnya. Supaya tidak terjadi krisis air bersih seperti tahun sebelumnya, ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan air bersih sesuai kebutuhan. "Masyarakat kami mohon untuk bisa lebih hati-hati lebih ke efisiensi penggunaan air, kemudian yang punya sumur juga jangan sampai sumur-sumur dipaksa sehingga nanti saat kekeringan mengalami kekurangan air," ujar dia. Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (99.2%)