Cerita Warga Kebon Jeruk Harus Puasa Lebih Lama Gara-gara Terjebak Banjir Tim Redaksi JAKARTA, KOMPAS.com - Sundia (43) dan Mariam (54), warga RT 11 di Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat mengatakan, mereka pernah terpaksa puasa lebih lama gara-gara terjebak banjir. “Puasa hari kedua kita belum masak, jam setengah 3 (sore) sudah hujan. Sudah tuh puasa sampai tambah malam,” ujar Sundia saat ditemui di lokasi banjir di Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Sabtu (6/7/2024). Sundia mengatakan, saat itu dirinya dan keluarga hanya bisa berbuka dengan air putih. Pasalnya, mereka belum sempat berbelanja atau membeli makan karena terjebak banjir. Hal ini terjadi pada tahun 2005 silam. “Untungnya ada orang baik kasih nasi,” imbuh Mariam. Bantuan yang diberikan berasal dari sesama warga. Mariam mengatakan, setiap kali ada banjir, warga saling membantu satu sama lain karena peristiwa ini sudah sangat sering terjadi. Sundia pun sedikit bernostalgia. Saat dia baru tinggal di RT 11 sekitar tahun 1980-an, air kali di sana masih jernih. Meski sudah sering banjir, air yang menggenang masih terlihat bersih. “Zaman dulu banjirnya kecil. Enggak gede kayak ini. Airnya bening, kita jadiin mainan malah,” kata Sundia lagi. Namun, kini air banjir berwarna keruh cenderung hitam. Sampah plastik dan daun-daun terlihat mengambang mengikuti arus air. Sundia juga terlihat menyerok air menjauh dari rumahnya. Dia menjelaskan, meski air masih menggenang sampai ujung gang, minimal lumpur dan pasir bisa dia dorong ke hilir agar tidak menumpuk di depan rumahnya. Untuk diketahui, saat Jakarta dilanda hujan lebat pada Sabtu (6/7/2024) dari siang hingga malam, dua RT di Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat sempat banjir setinggi 120 cm. Air berangsur surut ketika hujan telah reda.   Copyright 2008 - 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.