Demo Besar di Israel Tak Ngaruh? 'Niat' Gencatan Senjata si Penjajah Nol Progres
Pikiran-Rakyat.com
Jenis Media: Internasional
PIKIRAN RAKYAT - Tidak ada kemajuan dalam perundingan gencatan senjata oleh Israel Penjajah. Padahal, gelombang protes besar terjadi berkali-kali belakangan, di Tel Aviv. Terbaru, puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan menuntut pemerintah menyelamatkan para tawanan dan mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) mengklaim Israel sudah menyepakati proposal gencatan senjata tiga tahap. Namun, hingga saat ini, pelaksanaannya hanya omong kosong belaka.
Pejabat senior Hamas yang berbasis di Lebanon, Osama Hamdan menegaskan, kelompok Palestina masih siap untuk membahas proposal gencatan senjata untuk mengakhiri genosida sembilan bulan terakhir.
“Sekali lagi, Hamas siap untuk menyikapi secara positif setiap proposal yang menjamin gencatan senjata permanen, penarikan komprehensif dari Jalur Gaza, dan kesepakatan pertukaran yang serius,” kata Hamdan, dalam konferensi pers di Beirut, Sabtu, dikutip dari Al Jazeera, Senin, 1 Juli 2024.
Sejauh ini, upaya mediator Arab yang didukung oleh AS masih gagal mencapai gencatan senjata. Kedua belah pihak saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut.
Hamas mengatakan kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang selamanya dan menyebabkan penarikan penuh militer Israel dari Gaza. Di sisi lain, Israel mengatakan mereka hanya akan menerima jeda sementara dalam pertempuran sampai Hamas hancur total.
Hamdan juga menyalahkan Amerika Serikat yang memberikan tekanan pada Hamas agar menerima persyaratan Israel. Sabagi informais, Hamas telah mengelola Gaza sejak 2007.
Demo Besar-besaran di Tel Aviv
Digelar protes anti-pemerintah di Tel Aviv yang diikuti sekitar 130.000 warga Israel. Pendemo berkumpul di pusat kota pada Sabtu malam, 29 Juni 2024, untuk menuntut kesepakatan gencatan senjata segera demi memulangkan para tawanan.
Pada konferensi pers yang diadakan di luar Kementerian Pertahanan Israel, anggota keluarga mereka yang ditahan di Gaza menyampaikan pernyataan kepada massa.
“Jangan biarkan Netanyahu menyabotase kesepakatan itu lagi. Desakan Netanyahu untuk memperpanjang perang menghalangi kami dan orang-orang yang kami cintai,” kata seorang kerabat yang tidak ingin disebutkan namanya.
“Melanjutkan perang berarti membunuh para sandera di tangan pemerintah Israel. Masyarakat memahami bahwa Netanyahu memperpanjang perang karena alasan pribadi – mencapai kesepakatan akan mengarah pada pemilu dini dan mengakhiri pemerintahannya," ujar sumber tersebut. ***
Sentimen: negatif (99.9%)