Sentimen
Positif (65%)
6 Okt 2024 : 17.48

Jokowi Sebut Keppres IKN Bakal Diteken di Era Prabowo, Ini Alasannya

6 Okt 2024 : 17.48 Views 8

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Jokowi Sebut Keppres IKN Bakal Diteken di Era Prabowo, Ini Alasannya

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Keputusan Presiden (Keppres) pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim) baru bisa diteken di era Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Ya mestinya gitu, (diteken oleh) Presiden yang baru, Pak Prabowo," ujar Jokowi dalam tayangan YouTube Setpres, Minggu (6/10/2024).

Jokowi menjelaskan, urusan memindahkan ibu kota tidak hanya terkait pemindahan fisiknya saja.

Dia menyebut perlu dibangun ekosistem dalam sebuah Ibu kota.

Baca juga: Jokowi Pastikan Keppres Pemindahan Ibu Kota ke IKN Diteken Prabowo

"Sehingga kalau yang namanya kita pindah itu... Rumah sakit siap karena itu dibutuhkan, pendidikan untuk anak-anak kita juga siap, sekolah artinya juga dibutuhkan, dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, sampai universitas," tuturnya.

Lalu, Jokowi menyebut keramaian juga diperlukan di IKN, mulai dari restoran hingga warung.

Menurutnya, tempat untuk membeli logistik juga diperlukan di IKN, supaya orang-orang yang ingin mencari suatu barang bisa terpenuhi kebutuhannya.

"Semuanya itu harus siap. Kalau sekarang, apartemennya siap, tapi kantornya belum, terus mau apa?" imbuh Jokowi.

Baca juga: Serba-serbi Respons Warga soal IKN: Udaranya Disebut Bersih, Jokowi Dapat Love You

Untuk itu, lanjut Jokowi, kegiatan seperti Nusantara Fun Run 2024 merupakan salah satu upaya menciptakan keramaian. Menurutnya, acara-acara seperti ini harus terus digelar sehingga terbangun sebuah ekosistem.

Jokowi mengungkapkan sebelumnya, tak ada kafe atau restoran. Kini sudah ada jenama lokal yang beroperasi.

"Sebentar lagi ada rumah makan padang. Semuanya butuh waktu. Memindahkan ibu kota butuh waktu. Pindah rumah aja ruwet. Jadi, jangan dikejar-kejar, jangan dipaksakan. Pindah ibu kota harus normal, natural sampai eksositemnya terbangun perlahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: positif (65.3%)