LSI Denny JA: Rapor Biru 10 Tahun Jokowi dalam Indeks Kemajuan Sosial
Fajar.co.id
Jenis Media: Nasional

FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Selama 10 tahun menjabat sebagai Presiden, Joko Widodo (Jokowi) dinilai berhasil meningkatkan kesejahteraan sosial berdasarkan Social Progress Index (SPI).
Penilaian ini disampaikan oleh LSI Denny JA yang mengolah data SPI sebagai bagian dari evaluasi kinerja Jokowi di masa akhir kepemimpinannya.
Social Progress Index (SPI) diukur oleh Social Progress Imperative, sebuah lembaga nirlaba yang memberikan gambaran menyeluruh mengenai kinerja sosial suatu negara.
Lembaga ini bekerja sama dengan sejumlah institusi global, termasuk Deloitte dan World Economic Forum, untuk memberikan pengukuran yang kredibel terkait kesejahteraan sosial.
Ada tujuh index dunia yang diolah LSI Denny JA.
"Presiden Indonesia selanjutnya akan juga diukur oleh paramater yang sama," ujar Denny JA, pelopor konsultan politik di Indonesia ini.
SPI mengukur kemajuan sosial melalui tiga dimensi utama: kebutuhan dasar manusia, kesejahteraan, dan peluang sosial. Pertama kali diukur pada tahun 2014, indeks ini memberikan perspektif non-ekonomi untuk menilai kemajuan suatu bangsa.
Menurut LSI Denny JA, SPI Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan di bawah pemerintahan Jokowi. Pada tahun 2014, skor SPI Indonesia tercatat sebesar 61,65 dengan peringkat 92 dunia. Sementara itu, pada tahun 2023, skor SPI Indonesia meningkat menjadi 67,22, dan peringkat naik ke posisi 80.
Mengapa SPI Penting?
SPI adalah alat yang mengukur kesejahteraan sosial di luar indikator ekonomi seperti Produk Domestik Bruto (PDB). Indeks ini menilai seberapa baik sebuah negara memenuhi kebutuhan dasar warganya, mempromosikan kesejahteraan, serta menciptakan peluang. Hal ini memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kualitas hidup masyarakat daripada sekadar melihat pertumbuhan ekonomi.
Tiga Dimensi Utama SPI
Social Progress Index menggunakan skala 0-100, dengan 100 sebagai skor maksimal. SPI mengukur tiga dimensi utama yang mencakup berbagai indikator:
Kebutuhan Dasar Manusia: mencakup akses air bersih, perumahan yang layak, dan keamanan pribadi. Dasar-Dasar Kesejahteraan: termasuk akses terhadap pendidikan dasar, layanan kesehatan, dan kualitas lingkungan hidup. Peluang Sosial: mengukur apakah individu memiliki kebebasan pribadi, hak asasi manusia, serta akses terhadap pendidikan lanjutan.
Perbaikan di Era Jokowi
Peningkatan skor SPI Indonesia selama kepemimpinan Jokowi mencerminkan perbaikan dalam berbagai indikator kesejahteraan sosial. Beberapa faktor utama yang mendorong peningkatan ini antara lain:
Akses Pendidikan: Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) telah meningkatkan partisipasi pendidikan, terutama di kalangan masyarakat miskin. Layanan Kesehatan: Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) memperluas akses layanan kesehatan bagi masyarakat luas. Infrastruktur Sosial: Investasi besar dalam pembangunan infrastruktur, seperti jalan dan fasilitas umum, meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan dasar.
Tantangan yang Masih Ada
Meski menunjukkan perbaikan, beberapa tantangan masih perlu diatasi. Ketimpangan sosial di wilayah-wilayah di luar Jawa, akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan, serta isu lingkungan, masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia ke depan.
Selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi, SPI menunjukkan bahwa Indonesia telah berhasil meningkatkan kesejahteraan sosial warganya. Meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi, peningkatan peringkat dan skor SPI Indonesia mencerminkan bahwa upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat berada di jalur yang benar. (eds)
Sentimen: positif (100%)