Presiden Jokowi Perjuangkan Pertumbuhan Ekonomi Selama 10 Tahun Memimpin
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2024/09/25/66f3d7ce3ca68.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Tenaga Profesional Bidang Hubungan Internasional dan Diplomasi Lembaga Ketahanan Nasional Edy Prasetyono menuturkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memperjuangkan pertumbuhan ekonomi nasional atau economic growth sepanjang 10 tahun kepemimpinannya.
Hal ini disampaikan Edy saat ditanya awak media apakah Presiden Jokowi sudah menempatkan posisi geopolitik Indonesia di mata dunia.
Edy menyoroti bahwa dalam 10 tahun kepemimpinannya, Presiden Jokowi melihat pertumbuhan ekonomi menjadi yang terpenting untuk diperjuangkan.
"Saya kira Pak Jokowi sudah sangat balance di dalam menempatkan posisi geopolitik di Indonesia. Dan berusaha untuk selalu mengakomodasi beberapa kepentingan," kata Edy ditemui di Jakarta, Rabu (25/9/2024).
"Tapi yang paling utama, yang Beliau sampaikan selama 10 tahun adalah kepentingan Indonesia. Kepentingan Indonesia yang paling utama adalah economic growth," ucap dia.
Baca juga: Jokowi: Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Banyak Konflik dan Perang
Menurut Edy, pertumbuhan ekonomi hanya bisa dicapai jika ada kedamaian di suatu negara dan kerja sama regional.
Maka dari itu, kata dia, Indonesia selalu menekankan pentingnya dialog antar berbagai negara kawasan.
Ia mengatakan bahwa Indonesia turut menjalin dialog dengan berbagai negara yang terlibat dalam konstelasi geopolitik kawasan.
Ia pun yakin presiden terpilih Prabowo Subianto akan melakukan hal serupa.
Menurut dia, Prabowo bahkan sudah menjalankan praktik geopolitik sebelum resmi memimpin bangsa dan negara ini.
"Dan saya kira beberapa indikasi yang sudah disampaikan even before sebelum secara resmi menjabat sebagai presiden, (Prabowo) sudah melakukan kunjungan yang sangat seimbang. Ya ke US, ke Rusia, ke Perancis, ke seluruh negara Asia," kata dia.
"Dan saya kira itu langkah yang sangat baik untuk menunjukkan bahwa Indonesia is ready," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sentimen: netral (78%)