Sentimen
Negatif (79%)
21 Sep 2024 : 09.11

Makanan Atlet PON Aceh Berantakan, Ustaz Hilmi Firdausi: Bagaimana Mau Gratiskan Makan untuk Negara?

21 Sep 2024 : 09.11 Views 24

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Makanan Atlet PON Aceh Berantakan, Ustaz Hilmi Firdausi: Bagaimana Mau Gratiskan Makan untuk Negara?

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh Pondok Pesantren Baitul Qur’an Assa’adah dan Owner SIT Daarul Fikri, Ustaz Hilmi Firdausi, mengkritik keras pengelolaan katering untuk PON Aceh yang dianggap bermasalah.

Ia mempertanyakan keputusan untuk memesan katering dari Jakarta, yang menurutnya menyebabkan biaya menjadi jauh lebih tinggi.

"Pertanyaannya kenapa harus pesan di Jakarta? Harganya kan jadi tiga kali lipat," ujar Hilmi dalam keterangannya di aplikasi X @Hilmi28 (19/9/2024).

Ia juga menambahkan bahwa pengiriman makanan dari Jakarta ke Aceh hanya akan memperburuk situasi, khususnya jika harus melibatkan pihak jasa pengiriman.

"Apalagi kalau misal harus diantar pake PJ, bakal lebih fantastis lagi," sebutnya.

Menurut Hilmi, hal ini semakin ironis karena pelayanan katering yang dipesan dari Jakarta justru dinilai berantakan, terutama dalam penyediaan makanan bagi 8.388 atlet dan official yang berpartisipasi dalam PON.

"Btw, buat makan 8.388 atlet dan official saja bisa berantakan begini?," cetusnya.

Hilmi kemudian mengingatkan pada janji-janji Presiden terpilih Prabowo Subianto terkait kebijakan pemberian makanan gratis dalam skala nasional.

"Gimana mau kasih makan siang gratis buat satu negara?," tandasnya.

Diketahui sebelumnya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Tengah (Kalteng) resmi melayangkan surat protes.

Surat protes itu diberikan kepada panitia penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 terkait distribusi konsumsi bagi para atlet yang kerap terlambat.

Koordinator Wilayah Aceh Sekretariat Kontingen Kalimantan Tengah Mikhael Agusta menyebutkan, distribusi konsumsi untuk atlet cabor panahan dan panjat tebing dari Kalteng tidak konsisten, sering kali terlambat.

Dalam surat protes yang dikirimkan pada Minggu (8/9/2024), Mikhael mencatat, pada Sabtu (7/9/2024), makan malam baru diterima pada pukul 22.30 WIB.

Hal serupa terjadi pada Minggu (8/9/2024), di mana para atlet baru menerima sarapan pukul 09.50 WIB.

Ia menegaskan, keterlambatan ini mengganggu persiapan dan latihan atlet yang sudah disusun demi meraih hasil terbaik dalam PON XXI.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: negatif (79.9%)