FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI terpilih, Prabowo Subianto menekankan pentingnya persatuan dan suasana damai sebagai fondasi untuk membangun bangsa Indonesia.

"Kita perlu persatuan, perlu suasana damai," ujar Prabowo dalam videonya dikutip pada unggahan akun X @Ndons_Back (19/9/2024).

Dengan persatuan dan perdamaian, kata Prabowo, maka lebih mudah membangun bangsa.

"Dari damai kita bisa membangun bangsa kita, membangun masa depan kita, untuk anak-anak dan cucu-cucu kita," ucapnya.

Prabowo mengakui realitas kemajemukan Indonesia. Ia menyadari bahwa Indonesia terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama yang menjadi ciri khas dari keunikan bangsa ini.

"Bangsa kita bangsa majemuk, bangsa yang penuh perbedaan," tukasnya.

Ia menegaskan bahwa bangsa Indonesia yang majemuk dan penuh perbedaan harus fokus pada titik-titik pertemuan, bukan perpecahan.

"Berbeda suku, kelompok etnis, berbeda bahasa daerah, mari kita sekarang cari titik-titik pertemuan," imbuhnya.

Ia mengingatkan agar jangan terpaku pada perbedaan yang memecah belah, tetapi fokus pada persatuan.

Prabowo mengajak semua pihak bekerja sama demi kepentingan rakyat, menekankan bahwa persatuan adalah kunci keberhasilan.

"Jangan cari titik-titik perpisahan, kita harus bersatu bekerja bersama untuk rakyat Indonesia," Prabowo menuturkan.

Prabowo juga menyoroti bahwa rakyat Indonesia menginginkan dan membutuhkan pemimpin yang mampu bersatu.

Bagi Prabowo, persatuan di antara para pemimpin adalah cerminan dari stabilitas dan kekuatan yang akan berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat.

"Rakyat membutuhkan pemimpin-pemimpin yang bisa bersatu," jelasnya.

Ia meyakini bahwa jika para elit politik bisa bekerja sama, Indonesia akan menjadi kekuatan yang sulit dihadang.

"Kalau elit Indonesia bisa kerjasama Indonesia sangat sulit untuk dibendung," tandasnya.

Kerjasama antar elit akan membawa Indonesia menuju kesuksesan yang lebih besar, baik di kancah nasional maupun internasional.

"Kita akan bekerja untuk rakyat Indonesia semuanya," kuncinya.

(Muhsin/fajar)