Sentimen
Negatif (88%)
19 Sep 2024 : 15.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gresik

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Too Few Jobs For too Many People

19 Sep 2024 : 15.53 Views 11

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Too Few Jobs For too Many People

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menekankan untuk fokus pada pembangunan dan pengembangan pasar kerja di masa kini dan masa depan.

Pasalnya, jumlah tenaga kerja makin melonjak saat peluang kerja semakin minim.

Hal ini dikatakan Jokowi saat menyampaikan pidato dalam pembukaan Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) XXII dan Seminar Nasional 2024 di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2024).

"Sekarang maupun ke depan kita harus fokus kepada pasar kerja. Too few jobs for too many people, ini yang harus kita hindari sehingga menurut saya jangan sampai kita terlalu larut dengan situasi global meskipun kita ikuti," kata Jokowi yang ditayangkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Kamis.

Baca juga: Jokowi Ramal Smelter Freeport di Gresik Hasilkan 40-50 Ton Emas Setahun untuk Indonesia

Kepala Negara menuturkan, Indonesia perlu mengalkulasi dan menghitung dengan cermat terkait masalah ini.

Terlebih, negara ini mengalami bonus demografi pada tahun 2030, yang bisa menjadi tantangan jika dimanfaatkan dan menjadi beban jika salah langkah.

"Sehingga bonus demografi ini membutuhkan pembukaan kesempatan kerja yang sebesar-besarnya," ucap Jokowi.

Kendati begitu, ia tidak memungkiri, ada sejumlah tantangan berat dalam meningkatkan pasar kerja.

Pertama, perlambatan ekonomi global yang tengah menghantui banyak negara.

Baca juga: PAN Akui Jatuh Tempo Utang Jokowi Terasa 2025, Pungutan Bisa Makin Banyak

Seturut prediksi Bank Dunia (World Bank) pertumbuhan ekonomi tahun 2024 hanya mencapai 2,6 persen, dan tahun 2025 hanya 2,7 persen. Angka ini masih jauh dari yang diharapkan banyak negara.

Tantangan lainnya, pengetatan kebijakan moneter oleh bank sentral di sejumlah negara demi menekan tingkat inflasi. Pengetatan ini sedikit banyak berdampak pada penurunan produksi dan kapasitas perdagangan global.

Lalu, adanya peningkatan otomasi di berbagai sektor kerja. Karena peningkatan otomasi ini, sebanyak 85 juta lapangan pekerjaan akan hilang pada tahun 2025.

"Sebuah jumlah yang tidak kecil. Kita dituntut untuk membuka lapangan pekerjaan. Justru di 2025, 85 juta pekerjaan akan hilang karena tadi, adanya peningkatan otomasi di berbagai sektor," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: negatif (88.6%)