Sentimen
Positif (88%)
19 Sep 2024 : 16.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Solo

Tokoh Terkait

Jokowi Ingin Indonesia Hilirisasi Rumput Laut Jadi Bahan Bakar Pesawat Terbang

19 Sep 2024 : 16.18 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Jokowi Ingin Indonesia Hilirisasi Rumput Laut Jadi Bahan Bakar Pesawat Terbang

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk menggarap hilirisasi rumput laut.

Hal ini disinggung Jokowi saat membuka Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) dan Seminar Nasional 2024 di Solo, Jawa Tengah, Kamis (19/9/2024).

Menurut dia, selama ini, produksi rumput laut belum tersentuh oleh pengelolaan yang baik.

"Kita tahu Indonesia memiliki pesisir yang paling panjang nomor dua di dunia, 81.000 kilometer. Ini sebuah potensi besar, tapi memang harus didesain, harus direncanakan, harus dibuat strategi yang benar sehingga nanti hasilnya bisa ketemu," kata Jokowi.

Baca juga: Akui Banyak Warga Butuh Pekerjaan, Jokowi: Too Few Jobs For too Many People

Ia membayangkan, hilirisasi rumput laut akan menghasilkan banyak produk turunan di Indonesia.

"Baik ke pupuk organik, baik ke agar, baik untuk kosmetik, baik untuk tepung, dan juga untuk minyak (bahan bakar, red.) pesawat terbang, sekarang ini bisa dari rumput laut," ujar dia.

Senada, ia pun menilai Indonesia perlu melakukan hilirisasi kopi dengan lebih baik.

Jokowi menganggap bahwa potensi yang Indonesia miliki di sektor-sektor itu sangat besar namun belum digarap maksimal.

"Pangan lainnya menurut saya yang juga harus hilirisasikan adalah kopi. Kopi ini, saya cek kita punya berapa hektar sih kopi? 1,2 juta hektar. Saya cek di lapangan, berapa sih produksi per hektar kita? Hanya kurang lebih 2 ton per hektar," kata dia.

Baca juga: Kepastian Bahan Baku Gas Jadi Tantangan Terbesar Hilirisasi Sektor Pupuk

Ia heran kemampuan produksi Indonesia justru di bawah Vietnam.

"Masak kita kalah sama Vietnam?" ujar dia.

Vietnam, lanjut Jokowi, justru sanggup memproduksi 8-9 ton kopi per hektar, padahal potensi luas kebun kopinya tidak sebesar Indonesia.

Padahal, tambah Jokowi, permintaan atas kopi semakin tinggi tiap tahun, diikuti dengan harga yang juga terus menjulang tiap tahun.

"Tapi tidak pernah kita urus. Penelitian dan pengembangan kita, riset kita, lemah di sini," aku Jokowi.

Sementara itu, hilirisasi kakao dianggap punya tantangan yang berbeda.

Jika pada sektor lain Indonesia berlimpah bahan mentah tapi minim industri pengolahan, pada kakao, yang terjadi justru sebaliknya.

"Kakao kita memiliki 1,4 juta hektar. Industrinya ada, tapi bahan mentahnya, kakaonya kurang, sehingga kita justru impor, salah besar lagi," ucap Jokowi.

Ia berharap, hilirisasi untuk sektor-sektor ini dapat bersifat padat karya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: positif (88.9%)