Sentimen
Netral (57%)
18 Sep 2024 : 21.37
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Kasus: korupsi

Tak Ada Negara Bangkrut Ketika Guru dan Honorer Diangkat Jadi PNS

18 Sep 2024 : 21.37 Views 35

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Tak Ada Negara Bangkrut Ketika Guru dan Honorer Diangkat Jadi PNS

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengatakan, tidak ada negara di dunia yang bangkrut karena menjadikan guru dan tenaga honorer sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

Hal itu disampaikan Said dalam "Peringatan 3 Tahun Kebangkitan Kelas Buruh" di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/9/2024).

Said Iqbal mengatakan, salah satu harapan Partai Buruh kepada Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto yakni mengangkat guru dan honorer menjadi PNS.

"Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS. Tidak ada satu negara bangkrut ketika guru dan tenaga honorer diangkat menjadi PNS atau ASN," ujar dia.

Baca juga: 6 Harapan Partai Buruh untuk Prabowo: Revisi UU Cipta Kerja hingga Kuliah Gratis

Said Iqbal bahkan menghitung jika rata-rata kenaikan upah para guru dan honorer Rp 2 juta ketika diangkat menjadi PNS, maka hal itu tidak akan memberatkan.

Karena saat ini, kata Said, ada 1,7 juta guru yang belum diangkat menjadi PNS.

"Katakan kita bulatkan 2 juta (orang) dengan tenaga honorer. Hanya Rp 4 triliun (yang perlu disiapkan per bulan)," kata dia.

"Rp 4 triliun dikalikan 12 cuma Rp 48 triliun. (Ada) Korupsi Rp 300 triliun, terpotonglah anggaran 300 triliun. Masak menyiapkan 48 triliun menyiapkan menjadi PNS guru dan tenaga honorer (kemudian negara kolaps), tidak akan bangkrut negeri ini," tutur dia.

"Oleh karena itu kita minta guru dan tenaga honorer diangkat menjadi apa? PNS," kata Said lagi.

Baca juga: Ke Partai Buruh, Prabowo: Jangan Mau Dipecah Belah

Selain harapan pengangkatan guru dan tenaga honorer menjadi PNS.

Ada lima harapan lainnya yang juga diungkapkan Said.

Harapan revisi Undang-Undang Cipta Kerja, penghapusan sistem outsourcing, reformasi agraria, kenaikan upah yang layak, dan kuliah gratis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sentimen: netral (57.1%)