Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong menjelaskan pembangunan terminal itu ditargetkan dapat terhubung melalui udara ke lebih dari 200 kota, meningkat dari 150 kota saat ini.

Wong mengatakan Singapura harus mempertajam keunggulan kompetitifnya di tengah persaingan yang semakin ketat di sektor transportasi udara.

Menurutnya, negara di kawasan ASEAN dan sekitarnya tengah melakukan investasi signifikan untuk memperluas dan meningkatkan infrastruktur bandara guna mendorong lebih banyak lalu lintas.

"Beberapa telah mengumumkan rencana untuk membangun bandara besar yang dapat menangani lebih dari 100 juta penumpang per tahun. Jadi, mereka tengah mempersempit kesenjangan dengan Singapura," kata Wong dilansir dari Straits Times, Senin (9/9).

Selain itu, kata PM Wong, banyak maskapai penerbangan yang juga tengah memperluas armada dan jaringan mereka dengan cepat, termasuk untuk melayani rute secara langsung.

"Ini akan mendatangkan lebih banyak penumpang ke Republik ini dan menciptakan permintaan untuk industri penerbangan yang lebih luas di sini," kata dia.

Adapun terminal T5 ini disebut mampu menangani hingga 50 juta penumpang per tahun di atas kapasitas Bandara Changi saat ini yang mencapai 90 juta.

Proyek ini juga memungkinkan konektivitas yang lebih besar, mengubah pengalaman penumpang, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Nantinya, kata PM Wong, Pemerintah akan bekerja sama dengan mitra internasional untuk lebih meliberalisasi perjanjian layanan udara Singapura, sehingga maskapai penerbangan dapat melakukan lebih banyak penerbangan antara negara-kota itu dan negara-negara lain.