Sentimen
Informasi Tambahan
Kasus: serangan siber
Tokoh Terkait
Wacana Angkatan Siber TNI, Kewenangan Diharap Tak Tumpang Tindih
Kompas.com
Jenis Media: Nasional
/data/photo/2018/05/28/218744369.jpg)
JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana pembentukan Angkatan Siber TNI diharapkan memiliki pembedaan tugas yang jelas dari lembaga lain yang juga berkutat pada bidang keamanan siber.
"Ya harus ada koordinasi, komunikasi dan pembagian yang jelas," kata pakar keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/9/2024).
"Kalau siber TNI kan harusnya cyber army untuk melindungi Indonesia dari serangan luar khususnya negara asing atau kekuatan asing, dan bukan dimanfaatkan untuk kepentingan politik," sambung Alfons.
Alfons mengatakan, tujuan membentuk matra siber TNI mesti difokuskan buat menghadapi potensi ancaman serangan atau kontra spionase melalui dunia maya.
Baca juga: Regulasi Angkatan Siber TNI Mesti Jelas Hindari Penyalahgunaan
Sebab, saat ini peluang aksi serangan siber terhadap negara tertentu semakin terbuka karena ketergantungan terhadap sistem digital yang tersambung dan terkomputerisasi semakin besar.
"Harusnya matra siber TNI difokuskan pada matra militer antarnegara dan menghadapi ancaman dari negara luar yang sudah memiliki matra siber dan aktif menjalankan kegiatannya memata-matai di seluruh dunia," papar Alfons.
Sebelumnya diberitakan, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan komposisi Angkatan Siber yang tengah direncanakan akan berbeda dari matra lain di TNI.
Menurut Agus, Angkatan Siber TNI kemungkinan besar bakal merekrut masyarakat sipil atau aparatur sipil negara yang mahir dalam bidangnya.
TNI, kata Agus, bakal fokus merekrut anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mumpuni dalam bidang teknologi dan informasi, khususnya soal keamanan siber.
Baca juga: Wacana Pembentukan Angkatan Siber TNI Butuh Dukungan Penuh Pemerintah
“Memang kalau siber itu berbeda dengan satuan lain. Mungkin akan lebih banyak orang sipilnya,” kata Agus usai menghadiri Rapat Kerja dan Anggaran bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/9/2024).
“Kita harus rekrut dari anak-anak yang keluaran sekolah SMA atau dari universitas,” sambung Agus.
Agus mengatakan, dia sudah diminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera membentuk angkatan siber.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Sentimen: negatif (92.8%)