Sentimen
Negatif (98%)
6 Sep 2024 : 01.56
Informasi Tambahan

Institusi: Universitas Indonesia

Kab/Kota: bandung

Kasus: pengangguran

Tokoh Terkait

Dikenal Kritis, Ini 3 Kritik Mendiang Faisal Basri kepada Pemerintah

6 Sep 2024 : 01.56 Views 24

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Dikenal Kritis, Ini 3 Kritik Mendiang Faisal Basri kepada Pemerintah

FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Ekonom senior dari Universitas Indonesia Faisal Basri meninggal di usia 65 tahun pada Kamis 5 September di Rumah Sakit Mayapada, Kuningan, Jakarta Selatan, pukul 03.50 WIB.

Faisal Basri lahir di Bandung, Jawa Barat pada 6 November 1959. Faisal adalah putra pasangan Hasan Basri Batubara dan Saidah Nasution. Faisal juga merupakan keponakan mantan Wakil Presiden Indonesia, Adam Malik.

Semasa hidupnya Faisal Basri dikenal dengan kritik kepada pemerintah. Berikut 3 kritik keras Faisal Basri kepada pemerintah.

Utang RI

Salah satu kritikannya adalah masalah utang RI. Dia beberapa kali menyoroti hal ini. Dia merangkumnya dalam blog faisalbasri.com.

Dimulai sejak pertengahan kepemimpinan Jokowi. Bahkan, sampai dia meninggal masih membahas hal ini yaitu dalam sebuah podcast INDEF, 27 Agustus 2024.

Di dalam situ dia mengungkap presiden Jokowi membuat utang Indonesia 3,3 kali lipat sejak akhir 2014.

"Jadi betul ada yang salah. Utang ini kemana dan utang Jokowi ini digadang-gadang kalau tidak ada utang tidak ada pembangunan infrastruktur," ujarnya dikutip Kamis (5/9/2024).

Deindustrialisasi

Semasa hidupnya dia juga pernah membahas topik deindustrialisasi. Latar belakangnya karena sejak kepemimpinan Jokowi pertumbuhan ekonomi begitu-begitu saja.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh, tapi hanya jalan ditempat rata-ratanya hanya 5%, targetnya kan 7% pada periode pertama dan 6% pada periode kedua tapi sampai triwulan pertama ini di 5,03%. Kemudian angka pengangguran turun, namun penciptaan lapangan kerjanya makin tidak bermutu karena yang meningkat itu di sektor pekerja informal per Februari lalu datanya sudah 60% lebih," ungkapnya.

Hilirisasi Nikel

Kritik tajam lainnya adalah untuk hilirisasi nikel. Dia menyoroti banyaknya perusahaan nikel di Indonesia mayoritas milik China. Oleh karena itu, menjadikan keuntungan bukannya ke negara tetapi ke China.

Apalagi, hilirisasi yang dilakukan di Indonesia baru sebatas produk Nikel Pig Iron (NPI) dan feronikel.

"Kalau hilirisasi sekedar dari bijih nikel jadi NPI atau jadi feronikel. NPI dan feronikel 99% diekspor ke China jadi hilirisasi Indonesia nyata-nyata mendukung industrialisasi di China itu dia, luar biasa," ujar Faisal dalam diskusi INDEF beberapa waktu lalu. (Elva/Fajar).

Sentimen: negatif (98.5%)