SESUNGGUHNYA ada dua masalah pokok dalam sistem pertahanan era sekarang, yaitu; keamanan cyber dan udara.

Game mempertahankan benteng ala Alien Creep TD memang menjadi yang paling sporadis. Layak untuk dicermati bahwa sang pemain akan berusaha menerapkan menara-menara di sepanjang garis pertahanan dari sergapan alien.

Strategi antisipasi ala menara ini harus dapat memusnahkan alien sebelum mereka sampai ke jantung pertahanan.

Tidak sampai di situ saja, inovasi pertahanan menara sebagai perlengkapan persenjataan ala benteng pertahanan tetap ada dalam game ini.

Beberapa senapan mesin, rudal, tentara, senjata sinar laser turut ikut serta memberikan pengalaman bermain game yang tak bisa digambarkan keseruannya; saking asyiknya.

Berbeda lagi strategi pertahanan ala game dengan dunia nyata; alias kekinian. Sontak saja Ibu Kota Negara (IKN) di Indonesia menuai saran dan kritik pada sistem pertahanan.

Masak ibu kota negara tak bagus sistem pertahanannya? Bayangkan saja Gedung Putih Washington DC sebagai kantor administrasi di Amerika Serikat; memperlihatkan sistem pertahanan yang canggih, di samping itu ada lorong khusus apabila terjadi chaos.

Bisa dibayangkan banyak orang dalam pertahanan IKN. Heroiknya para Paspampres menyelamatkan presiden dengan sistem pertahanan tingkat tinggi, kemudian pasukan khusus berdatangan memberikan lapis pertahanan sembari presiden diamankan dalam lorong khusus berkeamanan super canggih.

Kemudian helikopter menjemput presiden dengan kawalan ketat untuk direlokasi ke tempat paling aman, untuk menjadi sekadar angan belaka atau bahkan realita.

Duduk perkaranya begini. Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional saat dipimpin Andi Widjajanto memberikan insight terhadap pola pertahanan di IKN dengan mengasumsikan tingkat ancaman keamanan era sekarang.

Dalam uraiannya, pada webinar yang diselenggarakan oleh BRIN dengan tema “IKN Series” (12 Mei 2022), Andi menjelaskan bahwa center of gravity yang diusung IKN menjadikan negara ini dapat membagi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Letak yang strategis berada di tengah zona geografis Nusantara, ditambah lagi faktor kebutuhan mendesak pindahnya ibu kota karena keadaan struktur alam, geografis, juga dinamika sosial di Jakarta menjadikan IKN menjadi solusi nyata atas kegundahan ibunya negara ini.

Sesungguhnya, ada dua masalah pokok dalam sistem pertahanan era sekarang, yaitu keamanan cyber dan udara. Keamanan cyber diperlukan karena konsep smart city IKN harus dapat dijaga aktivitasnya.

Efthymiopoulos, 2016 dalam jurnalnya “Cyber-security in smart cities: the case of Dubai” memberikan ulasannya tentang studi kasus di Dubai, UEA.

Konsep smart city telah berhasil melahirkan regulasi dari pemerintah untuk menerapkan E- Security. Target episentrum ranah strategisnya ada pada sektor keuangan dan administrasi.