FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Berlatar belakang seorang pebisnis, Andi Amran Sulaiman diperhadapkan pilihan peran prioritas antara menjadi pejabat publik sebagai menteri pertanian atau CEO perusahaan.

Jawaban Amran membuat decak kagum para mahasiswa pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar. Pria kelahiran Bone Sulawesi Selatan itu memilih untuk mengorbankan dirinya sendiri.

“Korbankan diri sendiri,” lugas Mentan Amran menjawab rasa penasaran mahasiswa tentang pilihan mengurus bisnis atau mengurus pertanian.

Ia mencontohkan, bagaimana bos Tiran Group itu menutup pabrik racun tikus miliknya karena khawatir akan terjadi konflik kepentingan sejak ditunjuk sebagai Mentan, Rabu 25 Oktober 2024.

Amran tak ingin ada konflik kepentingan, titip proyek, korupsi, kolusi, dan nepotisme di kementerian yang digawanginya.

"Perusahaan yang berhubungan sama pertanian aku tutup, yang racun tikus. Tapi yang lain jangan ditutup dong, kan enggak ada hubungannya sama pertanian," tutur Amran.

Bukan baru-baru ini saja dirinya enggan berkompromi dengan korupsi dan konflik kepentingan, di periode pertamanya sebagai Mentan 2014-2019, Amran melakukan kebijakan yang sama.

"Pernah aku main main di sini? Pernah aku titip? Enggak ada kompromi. Intinya aku tidak punya konflik kepentingan. Jadi jangan fitnah," tegasnya.

Bukannya harta bertambah, Amran mengatakan 5 tahun jadi menteri kekayaannya justru menyusut hingga Rp 50 miliar.

Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) yang disampaikan Amran kepada KPK, jumlah harta kekayaan Amran Sulaiman per 31 Desember 2018 tercatat Rp274.902.380.449, serta utang sebesar Rp309.380.449.

Jumlah harta kekayaan Andi Amran Sulaiman itu kemudian menyusut selama menjadi menteri di kabinet Jokowi-JK periode 2014-2019.

Hal ini terlihat dari laporan harta kekayaan yang disampaikan ke KPK per 5 November 2014, atau tahun pertama menjadi Menteri Pertanian, Amran Sulaiman memiliki harta kekayaan sebesar Rp.325.269.766.352, atau menyusut sekitar Rp50.367.385.903.

kesibukannya sebagai Mentan, Amran tak lupa memenuhi kewajibannya sebagai dosen tetap di Unhas.

Seperti yang baru saja dilakukannya, ia mengisi kuliah perdana tahun akademik 2024/2025 di hadapan mahasiswa pascasarjana Universitas Hasanuddin (Unhas), di Aula Fachruddin Sekolah Pascasarjana, kampus Unhas Tamalanrea, Makassar, Rabu (21/08/2024).

Untuk semester ini, Mentan Andi Amran memegang tiga mata kuliah. Yakni, “Kebijakan Agribisnis” untuk jenjang S-2, sedangkan untuk jenjang S-1 adalah “Kebijakan Pembangunan Pertanian” dan “Sistem Informasi dan Teknologi Bisnis.” (Ikbal/fajar)