Sentimen
Negatif (97%)
18 Agu 2024 : 23.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Lombok, Palu, Denpasar

Isu Gempa Megathrust Magnitudo 9,0 yang Bisa Memicu Tsunami Berpotensi Guncang Pulau Bali, Kepala BPBD Bali Respons Begini

18 Agu 2024 : 23.07 Views 5

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Isu Gempa Megathrust Magnitudo 9,0 yang Bisa Memicu Tsunami Berpotensi Guncang Pulau Bali, Kepala BPBD Bali Respons Begini

FAJAR.CO.ID, DENPASAR -- Potensi gempa magathrust dengan magnitudo 9,0 yang dapat memicu tsunami, menjadi kekhawatiran tersendiri bagi masyarakat terutama di wilayah di mana potensi gampa dan tsunami itu terjadi.

Di tengah ancaman gampa besar itu, masyarakat tetap diminta waspada dan tidak khawatir berlebihan. Tidak kalah penting, tidak panik ketika ancaman gempa itu benar-benar terjadi.

Diketahui, informasi dari BMKG perihal potensi terjadinya gempa megathrust dengan magnitudo 9,0 yang bisa memicu tsunami di Pulau Bali, berseliweran sejak beberapa hari terakhir.

Kepala BPBD Bali, Made Rentin membenarkan potensi kejadian tersebut. Namun, Made Rentin mengajak masyarakat Bali menjadikan ini sebagai peringatan dini, sembari melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan.

“Masyarakat utamanya jangan panik, karena memang potensi gempa itu terjadi hampir di seluruh wilayah di dunia, apalagi Indonesia. Terutama Bali yang berada di dalam ring of fire,” kata Made Rentin dilansir jpnn.

Rentin mengingatkan masyarakat apabila gempa megathrust magnitudo 9,0 benar terjadi, agar mengamankan diri di tempat sementara.

Baru kemudian melangkah ke tempat lebih aman ketika guncangan mereda. Berdasar catatan BPBD Bali, gempa seperti kejadian di Lombok 2018 dan Palu 2018 banyak memakan korban. Pasalnya, masyarakat panik dan terkena reruntuhan bangunan.

Oleh karena itu, Made Rentin mengajak masyarakat menuju titik kumpul untuk mengevakuasi diri tanpa panik. “Kita harus mengambil langkah-langkah menyelamatkan diri atau manajemen penanggulangan bencana, tetapi terpenting bagaimana kita berupaya dan bisa menyelamatkan diri sendiri dengan mengikuti informasi BMKG,” kata Rentin.

Made Rentin mengeklaim BPBD Bali sudah melakukan upaya komunikasi, informasi, edukasi, dan sosialisasi. Salah satu langkahnya, yaitu mengajak menjalani hari simulasi bencana tiap tanggal 26 setiap bulan sekali.

Menurut Made Rentin, program Pemprov Bali itu ditujukan kepada seluruh instansi baik pemerintah, swasta, atau individu. Tujuannya untuk melatih diri ketika terjadi bencana dan melatih personel dalam memastikan semua peralatan dan logistik berfungsi dengan baik.

“Simulasi itu kata kunci untuk melatih diri, ketika tiba-tiba gempa terjadi masyarakat tidak panik dan tahu strategi penyelamatan diri. Terutama anak sekolah yang biasanya ketika goncangan gempa terjadi mereka justru berhamburan berlari, ini justru tidak direkomendasikan,” tuturnya. (fajar)

Sentimen: negatif (97.7%)